"Udah,kamu istirahat aja di rumah,nanti Reynald pulang siang kok".

"Lho! kenapa pulang siang bun?".

"Di suruh ayah kerja sampe siang aja Jase". Jawab bunda.
Matakupun langsung berbinar saat Reynald akan pulang.

"Hmm ya udah kalau begitu Jasmine masuk dulu ya bun". Ujarku kemudian langsung masuk ke dalam rumah untuk menunggu Reynald pulang.

"Jangan lari-lari Jase,kamu sedang hamil!". Teriak bunda.

"Hehe iya bun". Jawabku.
Kemudian aku mulai berjalan santai.

"Baby gak apa kan". Ujarku sambil mengelus perutku yang sudah terlihat besar.

Kalau suami mau pulang kerja harus ngapain ya.
Ahh mending bikin minuman segar aja.

Kemudian aku menuju ke dapur untuk mencuci tanganku dan membuka kulkas untuk membuat minuman segar dan menyiapkan kue untuk Reynald.
Setelah selesai,kuletakkan es jeruk dan kue brownies di meja, kemudian ku nyalakan TV sembari menunggu Reynald pulang.

Setengah jam menunggu Reynald,aku sudah lapar lagi.
Ku makan kue browies di meja sedikit.

Hmm enak juga.
Dikit lagi ahh.
Tumben gak mual ya,biasanya mual.
Dikit lagi ahh.
Woww ini enak,bunda emang pinter membuat kue.
Dikit lagi,abis itu udah.
Ya ampun ini enak banget.
Dikit lagi.
Aduh seret.
Minum dikit ahh.

"Yahh abis,kok kebablasan sih". Ujarku ketika kue dan minuman yang kusiapkan untuk Reynald habis kumakan.

"Aduh,jadi kenyang lagi". Gumamku sambil mengusap-usap perutku.

"Baby kok habisin kuenya sih,itukan kue buat papa".
Ujarku sambil mengelus perutku.

"Assalamualaikum".

"Waalaikum salam". Jawabku ketika Reynald dan Nasya datang.
Kemudian aku mendekati Reynald dan kucium punggung tangannya.
Aku ingin memeluknya,tapi aku malu dengan Nasya.

"Aunty abis makan apa?".

"Ehh,kok Nasya tau".

"Ya tahulah sayang,mulutmu saja sampai belepotan begini". Kemudian Rey mengusap sudut bibirku.

"Hehe aunty abis makan kue sayang".

"Minta dong Nty". Rengek Nasya.

"Ganti baju dulu Sya". Ujar Reynald tegas.
Nasya tampak cemberut,tapi akhirnya menurut juga untuk mengganti baju sekolahnya di kamar.

"Bunda mana sayang?". Tanya Reynald sambil memeluk pinggangku menuju ke sofa.

"Lagi tanam bunga". Jawabku gugup,karena Reynald masih memeluk pinggangku dan mengusap perutku pelan.
Sentuhannya selalu membuatku menginginkan lebih.
aku tak mengerti itu,tapi itu membuatku panas dingin.

"Ke kamar yuk".

"Ngapain?".

"Tiduran saja".

"Aku belum ngantuk Rey".

"Kalau begitu lepasin dasiku Jase".
Akupun menurut untuk melepas dasinya.

"Agak kesini dong,jangan miring gitu". Ujarku ketika kesusahan melepas dasinya karena posisinya menyamping.

"Nah sudah,aku mau bikin minuman dulu".

Cup

Aku terdiam mematung saat Reynald mengecup bibirku.

"Yang seger ya sayang". Kemudian aku langsung menuju ke dapur sambil memegang bibirku yang bekas kecupan Reynald.

Kurang lama Rey. Batinku

Playboy Story Life (END)Where stories live. Discover now