Oke Rey,, sedikit di beri bumbu pasti istrimu akan luluh.

"Apalagi kamu lagi mengandung anakku,kamu seperti malaikat yang menemani hidupku Jase.
Jadi apa gunanya aku selingkuh kalau di rumah aku mempunyai bidadari bak malaikat yang setia denganku.
Kamu hidupku,kamu nafasku,kamu semangatku,kamu sedihku,kamu dukaku,kamu kesenanganku,kamu wanitaku,kamu ibu dari anak-anakku,kamu ratuku dan kamu adalah seseorang yang penting dari kisah hidupku Jase.
Percayalah denganku aku akan memberikan segalanya untukmu, sayangku". Ujarku sembari mengeratkan pelukanku.

"Tukang gombal". Ujarnya sembari mencubit perutku karena posisinya duduk kesamping saat ku pangku.

Aseeekkkk.

Bukannya aku sudah bilang,
Jangan panggil Reynal Caniago kalau tidak bisa menaklukan wanita.

"Terserah kamu menganggapnya sebagai gombalan,
aku mengatakannya dengan tulus dari dasar hatiku Jase".
Lalu kucium bibirnya mesra.
Dia dengan sigap membalas ciumanku.

"Jadi, apa kamu mau memaafkanku?". Ujarku setelah melepaskan ciuman kami.

"Hemm di maafin gak ya,,, beliin aku perhiasaan dulu baru aku maafin". Ujarnya sembari membelai dadaku.

Oh yeah I LIKE IT

"Tentu sayang,lagi pula aku juga belum membelikan cincin pernikahan kita".

"Beneran kamu mau beliin aku cincin yank!!". Ujarnya antusias seakan kemarahan tadi hanya angin lalu.

"Benar sayang,buat apa aku berbohong".

"Tapi yang mewah ya yank, soalnya cincin itu yang menjadi bukti pernikahan kita,sekalian sama kalung dan gelang buat tabungan". Ujarnya sembari tersenyum lebar.

Aku lupa jika istriku matre tingkat dewa.

"Tentu sayang".

"Ahhh makasih yank". Ujarnya sembari memelukku erat.

"Kapan belinya yank?". Ujarnya lagi.

"Terserah kamu Jase".

"Sekarang aja yank,aku jadi gak sabar". Ujarnya dengan mata berbinar.

Hemm dasar matre.

"Kalau begitu kamu ganti baju,kita berangkat sekarang".
Dia langsung mengangguk kemudian berdiri menuju ke lemari untuk mengganti pakaian.

"Aku tunggu di bawah ya sayang". Ujarku.

"Iya kamu tunggu di bawah aja,". Jawabnya sembari melucuti pakaiannya.

Akupun keluar dari kamar untuk menunggunya di bawah.
Saat membuka pintu,betapa terkejutnya diriku dengan kehadiran oma opa di depan pintu Jasmine dengan posisi kepala menempel di pintu.
Untung tidak sampai jatuh saat aku membukanya.

"O-ma o-pa,, s-ejak kapan kalian ada di sini". Ujarku tergeragap saat melihat kehadiran oma opa.

Aku takut jika mereka mendengarkan pembicaan kami,
Aku belum siap untuk memberi tahu kepada mereka tentang pernikahanku dan Jasmine.

"Oma gak denger apapun Rey!!,,bener,paling cuma sedikit,oma hanya kebetulan lewat tadi. Ayo pi,, katanya mau di bikinkan teh".
Ujar oma sembari menarik tangan opa ke bawah.

"Ohh iya,, papi sampai lupa mi". Jawab opa.
Kemudian mereka turun ke bawah.

Akupun kembali masuk ke dalam kamar Jasmine dengan jantung berdegup kencang.
Astagaa apa mereka menguping kami.
Tapi kata oma dia hanya kebetulan lewat dan tak mendengar pembicaraanku dan Jasmine.

"Kamu kenapa yank?". Tanya Jasmine yang baru keluar dari kamar mandi.

"Gawat jase!!!". Ujarku panik sembari menghampirinya.

Playboy Story Life (END)Where stories live. Discover now