"Ngghhh". Desahnya saat bibir dan tanganku semakin gencar bermain di tubuhnya.

"Masih marah nggak". Ujarku di sela cumbuanku di lehernya.
Dia hanya diam dan lebih menikmati sentuhanku.
Kulepas celanaku dan ku arahkan milikku ke milikknya dari belakang ,karena posisi Jasmine memunggungiku.

"Arghh yank,,". Desahnya saat milik kami menyatu.
Kumaju mundurkan milikku pelan.

"Ngghh yank". Desahnya.
Aku semakin mempercepat gerakanku hingga akhirnya kami mencapai puncak bersama.

"Arghh Jase,,". Desahku ketika mencapai puncak.
Ku kucepup lehernya dan ku balikkan badannya berhadapan denganku.

"Sekarang mandi ya sayang,nanti gatal kalau belum mandi".

"Yang bikin gatal kamu yank,bukan keringatnya".

Astagaaa,,,emang aku ulet bikin gatal. Hadehhh

"Sekarang mandi ya". Ujarku lagi.

"Mandiin tapi". Pintanya manja.
Akupun langsung membopongnya masuk ke kamar mandi untuk mandi bersama.
Dan di kamar mandi seperti biasa Jasmine selalu menggodaku, usap inilah,gosok itulah,kurang lembutlah dan akhirnya adegan panas tak terelakkan lagi.

___

"Yank laper". Ujar Jasmine setelah selesai mandi dan sekarang dia tiduran denganku.

"Mau makan di bawah apa di sini". Ujarku sembari mengelus punggungnya.

"Sini aja yank,aku males gerak".

Seperti biasa,,aku sudah bisa menebaknya.

"Ya sudah kalau begitu aku ambil dulu makanannya". Ujarku sembari melepaskan pelukan Jasmine untuk turun mengambil makanan.
Untung oma,opa tidak di rumah. Coba kalau di rumah mungkin sudah curiga kenapa kami berdua belum turun dari pagi tadi.
Akupun mulai mengambil nasi tak lupa pauknya setelah itu aku naik lagi menuju ke kamar Jasmine.

Setelah masuk ke kamar,aku langsung duduk di pinggir ranjang untuk menyuapinya,karena biasanya dia tidak akan makan jika aku tak menyuapinya.

"Kamu gak makan yank". Tanya Jasmine sembari duduk dari rebahannya.

"Aku masih kenyang". Jawabku sembari menyendokkan nasi ke mulutnya.

"Kok aku jadi males mau
ngapa-ngapain ya yank". Tanya Jasmine setelah aku menyuapinya.

"Bawaan bayi mungkin Jase".

"Mungkin juga sih".

"Kamu bisa berhenti kerja kalau kamu mau,nanti aku yang mencari alasan pada ayah". Ujarku sembari menyuapinya.

"Kamu kerja aku ikut kerja,kamu pergi kemanapun aku ikut, aku gak mau jauh denganmu yank".

"Aku terserah kamu Jase,asal lebih memperhatikan kandunganmu".

"He'em". Jawabnya sembari mengunyah makanan.

"Sekarang kamu tidur saja Jase,biar badanmu fit lagi" . ujarku setelah selesai menyuapinya.

"Tapi peluk". Ujarnya.
Akupun mulai membaringkannya dan mengelus punggungnya.
Dia dengan sigap menarik lenganku sebagai bantalan dan di susupkannya di leherku.
Tangannya masuk di balik kaos yang ku pakai untuk mengelus dadaku.

"Yank".

"Hmm".

"Mantan kamu berapa?".

"Eh buat apa nanya mantan Jase!". Ujarku kaget dengan pertanyaannya.

"Tinggal di jawab aja yank".

"Dua Jase".
Jawabku asal,karena aku sudah lupa berapa wanita yang sudah ku pacari.

Playboy Story Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang