PART 2

30.2K 700 14
                                    

         SELAMAT MEMBACA
     ()_________(°____°)_________()

                              !

______________///____\\\_____________

"Jadi,acara kita habis ini kemana nih?". Tanya Dimas salah satu temanku.

Saat ini aku tengah makan bersama di restoranku yang aku rintis dari nol,tak ada satupun keluargaku yang tau kalau aku mempunyai bisnis kuliner ini.
Teman-temanku pun tak tahu kalau restoran ini punyaku.
Mereka sering kesini untuk sekedar makan dan berkumpul bersama.
Restoran dengan nama RC FOOD ini sudah mempunyai 3 cabang utama di Jakarta,Bandung,dan Surabaya.
Setiap restoran aku mempunyai orang kepercayaan sendiri.

"Hemm... gimana kalau kita karaokean aja". Usul Anggun kepada kami berempat,yaitu: aku,Dimas,Dewi,dan Ammar'an.

Kami berempat mengangguk setuju.

Dimas dan Anggun adalah sahabatku dari SD sampai sekarang, sedangkan Ammar'an dan Dewi sahabat kami saat di Universitas dulu.
Di antara semuanya,akulah yang termuda,dan yang tertua adalah Ammar'an.

"Ehh Rey.. kamu yang bayar makanan ini ya,sekalian sama karaokenya. Gimana guys ?".
Celetuk Anggun tiba-tiba.
Dan seperti biasa,yang lain hanya ikut-ikut saja saat Anggun mengatakannya.

Hmmm... berkurang sudah pendapatan restoranku.

"Ohh...kalau itu mah gampang, santai saja". Padahal dalam hati nyesek bro, dompet jadi berkurang paling tidak 5 juta untuk sekali keluar.

Hemmm .. gaji pokokku selama sebulan lenyap sudah.
Tapi tak apalah,tunjangan dari pak David alias ayahku dengan pendapatan restoran sebulan cukup buat beli mobil baru.

Sok kaya ya,padahal masih kere hehehe.

"Mana gandenganmu,Rey?". Goda Dimas saat aku berjalan sendiri tanpa pasangan seperti Dimas dan Ammar'an saat keluar dari restoran.

"Kuncung sialan!". Balasku ke Dimas.

Kuncung adalah panggilan akrabku ke Dimas dari kecil. Karena rambutnya dari dulu tegak ke atas terus, model mohawk lah.

Dia hanya tertawa mendengar ledekkanku.

"Rey,aku bareng kamu ya. Aku males bareng sama Dimas".

"Ehh kenapa,Nggun? Aku salah apa?". Ujar Dimas dengan wajah yang di buat sesedih mungkin.

Sontak,kami berempat langsung tertawa melihat tampang konyol Dimas.

"Hahaaa..!! Geli gue lihatnya Dim". Ujar Ammar'an sembari tertawa.

"Iya aku juga. Gak nyangka aja Dimas yang cool bisa konyol, hihi". Kikik Dewi.

"Udah... gak usah ngeledek.
Gini aja deh,Dewi ikut Ammar'an,aku sama Anggun ikut dengan Rey.. gimana setuju gak?". Usul Dimas.

"Ehh..mobilku kan cuma ada 2 kursi penumpang,memang kau mau masuk ke dashboard". Ujarku.
Enak saja naik mobilku bertiga, bisa-bisa kena tilang polisi nanti.

"Ya sudah.. pakai mobilku saja kalau begitu".

"Udah Nggun,kamu ikut saja dengan Dimas, aku sendiri naik mobilku".

"Ya udah deh... apa boleh buat".
Jawab Anggun pasrah.

_______

Kami kini tengah berada di salah satu ruangan karaoke yang cukup terkenal di Jakarta setelah perdebatan ringan di restoran tadi.

"Forever and for always.....".

Dimas tengah menyanyikan salah satu lagu shania twain sambil melirik ke arah Anggun.

Playboy Story Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang