PSIKOPAT CINTA (TAMAT)

Start from the beginning
                                    

"maaf ya telah membuatmu menunggu dan aku bahagia sekali karena kamu juga tidak melupakan aku peri kecil ku... jadi bagaimana dengan sekolah mu saat ini??" Tanya lio yang sengaja menyudahi topik yang membuatnya merasa sedih.

"aku ikut kelas ekselerasi saat SMP dan juga SMA jadi sekarang aku sedang kuliah semester 4" terang Aluna dengan semangat.

"kalau kamu?" lanjut Aluna.

"sebenarnya yang aku lakukan adalah cepat-cepat menyelesaikan studi ku di sana hanya untuk cepat bertemu dengan kamu Aluna. Aku menginginkan untuk tinggal bersamamu tapi papa menyuruhku untuk sekolah di sana jadi aku memilih untuk menyelesaikannya Aluna.." Ujar lio yang menangkup wajah Aluna agar Aluna menatapnya dan melihat kerinduan dari matanya. Lio juga sangat merindukannya lebih yang Aluna tau.

EHEM!!!

Suara deheman itu mengejutkan mereka dan mereka segera melihat ke arah sumber suara itu. Terlihat oleh mereka dua pria paruh baya yang masih tampak gagah dengan umurnya yang semakin menua menatap mereka tajam dan penuh selidik. Kedua pria itu adalah bisma dan rangga.

"apa yang kalian lakukan?" Tanya bisma menatap lio dengan tatapan elangnya.

"aku Cuma ingin mendengarkan lagu di sini tapi tiba-tiba peri kecil yang sangat aku rindukan datang padaku" Ujar lio dengan entengnya membuat Aluna tertunduk takut dan malu karena ia berhadapan dengan para ayah mereka tapi lio tidak setengang Aluna.

"a...aku Cuma...Cuma mau membuktikan kata papa karena papa bilang kalau lio sudah pulang ke indo" Ujar Aluna dengan wajah yang tertunduk.

"lalu apalagi lio ? selain itu apa yang kalian lakukan" Tanya rangga dengan wajah yang tak kalah sangarnya dengan bisma.

"berpelukan melepaskan kerinduan di antara kami karena jarak yang telah kalian buat jadi sekarang aku sudah siap menghapus jarak itu" jawab lio lagi dengan mudahnya.

"lio..." Aluna memukul pelan bahu lio sedangkan lio meringis walau tak sakit.

"begitu ? memangnya Aluna mau sama kamu?" Tanya rangga lagi.

"memang apa alasannya dia menolakku setelah pengakuannya tadi untuk menunggu ku selama itu jadi penantian dan usaha ku pun tidak sia-sia, sudahlah dad, pa kalian sudah membuat peri kecil ku menjadi tegang dan takut terpisah dengan ku lagi, ya kan Aluna ?" Ujar lio yang menoleh Aluna meminta jawaban.

"iih lio.." Ujar Aluna yang malu-malu dan berlari keluar karena tak sanggup lagi dengan pria-pria yang sudah membuatnya sangat malu, takut dan cemas.

"hahahahaha" tawa mereka bertiga meledak seketika saat melihat anak perempuan rangga berlari karena malu.

"masih seperti yang dulu" gumam lio san tersenyum lebar lalu menghela nafas leganya.

"kamu punya peluang yang besar nak" Ujar rangga menepuk bahu lio pelan.

"berjuanglah" Ujar bisma yang memberikan semangat pada putra pertamanya.

"pasti!!" Ujar lio dan segera berdiri mengejar Aluna.

"tanpa di jodohin mereka sudah begitu haha... dan lo tenang aja ngga.. anak gue gak kayak gue karena didikan ibunya kental banget dan obat dari ibunya juga manjur jadi gue gak bakal balik kayak dulu..." Ujar bisma dan sekali lagi mereka tertawa bersama. Kali ini tanpa lio karena lio sedang mengejar Aluna.

"papaaaaaaa!!!!!!!!!!!!" teriak nyaring suara anak perempuan itu menggema keseluruh ruangan sedangkan yang di panggil terdiam dari tawanya.

"rasain looo!! Anak lo tuh nyariin" ejek rangga dan segera berlari meninggalkan bisma seorang diri.

PSIKOPAT CINTA Where stories live. Discover now