PC Part 17

18.5K 807 1
                                    

*****

Sudah 2 jam bisma berlari di sekitar pantai tanpa henti sedangkan teman-temannya sudah duduk untuk beristirahat sejak 1 jam yang lalu. Ilham saja sudah pegal untuk selalu mengingatinya untuk beristirahat. Keringatnya sudah bercucuran. Terik matahari sudah membakar kulitnya bahkan hatinya juga ikut terbakar sedari tadi. Nafasnya sudah terengah-engah akhirnya ia berhenti dan duduk beristirahat bergabung dengan teman-temannya yang lain.

"bis... nih minum..." rangga memberikan botol aqua yang ia beli tadi. Bisma meraihnya dan langsung meneguk minuman itu.

"udah capek ? lo kenapa sih haa? Kenapa lo kayak gini ??" Tanya reza yang terlalu khawatir dengan sahabatnya ini.

"lo gak usah ikut campur urusan gue!!!" bentak bisma pada reza yang membuat semua teman-temannya terkejut dan mereka mulai bergedik ngeri jika bisma sudah seperti ini.

Bisma berjalan lebih dulu menuju rumahnya, di tengah jalan ia baru menyadari tidak adanya maya di antara teman-temannya. Ia membalikan tubuhnya menghadap teman-temannya dan hal itu membuat teman-temannya terhenti dan cemas.

"dimana anna ?" Tanya bisma kepada teman-temannya.

"dia udah pulang duluan..." Ujar Rafael.

"pulang ? kapan?" bisma terheran. Kenapa ia bisa tidak tahu jika kekasihnya pulang.

"tadi pas lo ngomong sesuatu sama dia saat rian pergi" Ujar reza yang tidak tahu dengan jelas apa kata bisma pada anna. Bisma melirik pada jam tangan yang ia kenakan. Setelah itu bergegas pergi meninggalkan teman-temannya yang cengok akibat ulahnya yang tidak di mengerti.

Setibanya Bisma di rumah matanya langsung menelusuri seluruh ruangan untuk mencari kekasihnya. Namun anna tak juga tampak di matanya. Kini Bisma mencarinya ke dalam kamar anna. Well, Bisma tidak dapat membuka pintu kamar anna karna terkunci dari dalam.

"anna... tok..tok... kamu di dalam kan ? tok...tok...tok... buka pintunya anna..." Ujar Bisma yang masih menggedor pintu kamar anna.

Tak ada jawaban dari anna membuat Bisma sangat khawatir. Terlebih lagi saat teman-temannya datang dan membuatnya tambah panik.

"bis jangan-jangan anna kenapa-napa lagi di dalam..." Ujar ilham ngasal.

"atau jangan-jangan..."

"STOP!!! Kalian bukannya nenangin Bisma malah tambah buat dia khawatir ! gimana sih jadi temen!! Udah Bisma lo gak usah khawatir... lo balik aja dulu ke kamar lo, masalah maya biar gue yang urus,.." Ujar anggun yang membuat mereka semua terdiam.

"iya... bilangin dia kalau gue nanti mau ngomong sama dia..." Ujar Bisma pada anggun dengan lesu.

"oke..."Ujar anggun.

5 menit kemudian setelah semuanya kembali ke kamar masing-masing maya atau anna baru membuka pintu kamarnya. Anna menatap anggun dan zara dengan tampang letihnya menunggu anna membuka pintunya.

"lo abis ngapain aja sih haa? Dari tadi Bisma ngetok pintu gak di buka-bukain haa?" kesal anggun seraya menatap tajam ke arah maya.

"kamu abis nangis may??? Kok mata kamu bengkak??" Tanya zara membuat anggun menjadi menyesal dengan kata-katanya tadi.

"sorry maya... lo kenapa ?" Tanya anggun yang merasa bersalah.

"Bisma ra nggun... dia bilang kalau aku keganjenan sama rian dan aku rasa dia masih punya rasa sama friska..." Ujar maya yang masih sesegukan.

"haa? Jadi lo pulang gara-gara itu..."

"kenapa kamu gak bilang sama kita may..." ke dua temannya terkejut tak percaya dengan apa yang maya katakan.

PSIKOPAT CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang