PC Part 27 (Ketakutan)

12.9K 663 3
                                    


Ada SmashBlast juga gak yang baca ini ??? ayo baca juga di cerbung Simaniac di FB yaaa :D #numpangpromote

HAPPY READING . . .

****

Wajah pucatnya, darah segar yang mengalir dari tubuhnya, rintihan karena kesakitannya, bahkan teriakan minta tolong yang keluar dari mulutnya sangat membuat beni merasakan kepedihannya tapi ia tak mampu untuk menolong pria yang sekarat di depan matany ini. Pria itu adalah ARDA.

Sebelum pergi bisma sudah meyiapkan sebuah tali, oh bukan.. bukan! Lebih tepatnya kawat berduri tajam, taukah kalian kawat yang seharusnya di liliti dip agar kini harus menggantung arda di sebuah ruangan rumah beni dan bisma melakukan itu semua dengan cepat. Tanpa bantuan siapapun! Bahkan orang yang berniat menolongnya akan bernasib sama dengan arda. Itulah ancaman dan janji bisma untuk orang-orang yang mengambil atau mengganggu bahkan memisahkan dirinya dengan orang-orang yang ia cintai.

"ben... beni... tolong aku... aku sudah tak kuat lagi!! Lebih baik bunuh aku, itu lebih baik dari pada seperti ini...!! Arghhh sssaaakkkiit..." Ujar arda saat ia mencoba melepaskan tapi yang ada dirinya tertusuk oleh duri-duri tajam itu.

Sesekali darah segar yang keluar dari tubuhnya yang tertusuk dari duri itu menetes.

"maaf, aku tidak bisa membantu mu, kau yang sudah bermain api! Bahkan menyiramnya dengan bensin tak akan aku bisa membantu memadamkannya, hanya annalah yang dapat menjadi air untuk memadamkan api yang berkobar itu..." Ujar beni dan pergi meninggalkan arda karena sudah tak tahan lagi.

Arda sangat bahkan teramat tersiksa dengan karya bisma ini. Sebuah permainan untuk bisma dan menakutkan untuk orang yang melihatnya. Sudah cukup beni rasa karena dulu ia juga pernah kehilangan ibu jarinya jadi sekarang ia tak mau lagi terlibat apapun dengan kekejaman bisma.

"apa aku harus mengatakannya pada anna?" Tanya beni dalam hatinya namun rasa takutnya lebih besar dari pada rasa tak teganya pada arda sehingga arda harus tersiksa lebih lama lagi.

"aku tak tahu harus berbuat apa" Ujar beni dan pergi ke suatu tempat untuk menenangkan fikirannya.

****

Anna membuka matanya dari tidur panjangnya yang melelahkan karena ulah suaminya. Anna menatap wajah damai suaminya yang memasih tertidur lalu membelai wajah tampan suaminya itu. Lalu ia memilih beranjak dari tempatnya dan mandi saat ia mengingat lio yang mungkin sudah terbangun.

Setelah mandi anna meletakan baju-baju kotor ke mesin cuci tapi ada sesuatu yang membuatnya terdiam, ketakutan, dan penasaran. Ada bercak darah di lengan baju bisma yang kemarin ia pakai. Baju dimana bisma menjemputnya dari rumah beni. Apa ini darah arda ? –pikir anna.

"sayang..." tiba-tiba bisma mengejutkannya dengan memeluk anna dari belakang.

Anna segera meletakan baju itu ke dalam mesin cuci bersama baju kotor lainnya. Bisma merasakan tubuh anna yang menegang saat ia memeluknya. Bisma merasakan ada sesuatu yang tidak ia tahu samahalnya dengan anna yang baru melihat bercak darah itu.

"bisma... aku... aku mau bicara sama kamu..." Ujar anna dengan perasaan tegang, takut dan cemas yang menjadi satu.

"apa?" Tanya bisma dan menatap anna yang sudah menghadap ke arah bisma.

"apa yang kamu lakukan pada arda ?" Tanya anna yang langsung to the point.

"arda ? oh pria itu ? kenapa ? kamu masih memikirkannya ? kamu khawatir sama dia ? cemas hmm? Masih cinta ?? atau kamu gak bisa jauh dari dia ? iya ?!?" bentak bisma yang langsung emosi karena mendengar nama pria yang sudah membuat dia terpisah dari istrinya walau itu hanya seminggu.

Anna menangis sesegukan melihat sikap bisma yang berubah drastis. Bisma sangat menakutkan sekarang, kaki anna terasa lemas saat ia benar-benar di bentak dan di tuduh seperti itu. Ia takut kalau bisma akan melakukan hal yang sama seperti yang terjadi pada via, ayahnya bisma, beni atau Rafael. Intinya anna sangat ketakutan.

"bis maafin aku, aku gak gitu! Aku... minta maaf bis hiks... hiks... aku bener-bener hiks.. aku min.. hiks.. aku minta maaf bis..." Ujar anna dengan susah payah karena tangisnya benar-benar pecah.

Bisma terlihat sangat frustasi saat melihat wajah istrinya yang sangat ketakutan. Air mata yang keluar dari mata anna terasa menyakitkan untuk bisma lihat. Apalagi sampai sesegukan seperti itu. Bisma hanya emosi karena anna masih mengingat dan menyebutkan nama pria itu di depan bisma dan itu sangat membuatnya kesal.

"anna.. anna... aku minta maaf sayang, sayang aku bener-bener minta maaf, aku gak bermaksud bentak kamu... kamu gak perlu minta maaf karena aku yang salah, sayang maafin aku ya..." bisma membawa anna dalam pelukannya dan sesekali ia menatap wajah anna dan menghapus air mata anna dengan ibu jarinya. Bisma juga mengecup kedua mata anna dengan tulus agar mata itu berhenti menjadi sumber air menyakitkan.

"aku juga salah bis.. aku minta maaf hiks... hiks.. aku Cuma takut... aku takut bisma... aku takut.." hanya kata-kata itu yang dapat anna ucapkan.

"aku Tanya tentang arda karena aku Cuma takut, kamu akan melakukan hal yang sama pada ayah dan juga Rafael..."sambung anna yang masih dengan tangisnya.

"sayang maafin aku kalau aku benar-benar membuat kamu takut... aku akan menghentikan semuanya, okey ? makanya kamu harus berhenti menangis ya? Aku merasakan lebih sakit dari pada kesakitan orang yang aku perlakukan seperti itu...maafin aku ya sayang..." Ujar bisma dan menggendong anna untuk kembali ke kamarnya.

"kamu istirahat ya sayang.. jagain lio dan kamu gak boleh memikorkan hal-hal buruk itu lagi, aku pergi sebentar.." Ujar bisma sambil mengecup kening istrinya sebelum pergi.

Anna berusah menenangkan rasa takutnya dan memilih untuk ke kamar lio, mengajak putranya bermain dan menghibur hatinya yang sangat kalut. Lio cukup berarti di hidup anna, bahkan lio mampu membuat mamanya kembali tersenyum dan tertawa karena tingkahnya. Anna dapat melupakan sejenak tentang noda darah di lengan baju bisma berkat putranya LIO.

.

.

.


Bersambung. . . . . .

Vote dan Voment yaa ? kayak nya gak bisa ngomong lagi karena segitu aja permintaan author yang belum terpenuhi kali yaak :D,, Thanks bagi yang udah Vote dan Voment nya yaa :)


PSIKOPAT CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang