PC Part 28 (Sudah Berakhir)

12.7K 540 3
                                    


duh kayaknya tinggal beberapa part lagi PC ini bakal gue selesaiin karena gue pengen move on dari Bisma Si PSIKOPAT CINTA dan cari yang baru, sorry ya kalau ceritanya gak seperti yang kalian harapkan tapi gue berharap ini cukup menghibur kalian :D

HAPPY READING

****

"AAAAARRGGHHHTTT" rintihan kesakitan itu terus terdengar, deru nafasnya memburu namun orang-orang yang melihatnya tak dapat berbuat apa-apa. Satu orang saja jika menyentuh sedikit kawat itu untuk menolongnya maka orang itu akan berada di posisi yang sama.

"beni...... katakan padanya tolong!! Argghhh katakan pada anna, aku tak kuat lagi!!" Ujar arda yang sudah 2 hari ini berposisi seperti itu. Wajahnya yang memucat karena kehilangan banyak darah tak dapat di ungkapkan lagi.

"siapa yang kau katakan ? anna ? kenapa kau menyebut namanya lagi, apa kau belum mengerti maksud bisma menggantung mu seperti ini?" Tanya beni yang tak habis pikir.

"bukan itu! Aku hanya ingin bisma menyudahinya arggghh! Bukan kah kau bilang kalau hanya anna lah yang dapat memadamkan api yang berkobar itu" Ujar arda seraya menahan sakit yang tak terkira.

"dan kau sudah berhasil! Baiklah aku akan melepas mu tapi sekali lagi kau menyentuh wanita ku... aku akan membunuh mu perlahan dan lebih dari ini!!!!" suara itu mengejutkan beni dan juga arda.

Bisma. Dia sudah berada di sana sejak tadi namun mereka berdua tak menyadarinya dan bisma sudah yakin bahwa beni dapat ia percaya. Bisma menatap sinis arda yang sudah seperti mayat dengan darah di sekujur tubuhnya dan kulitnya yang banyak bolongan akibat tusukan dari kawat-kawat berduri itu.

KREK

BRAAAK

Hanya dengan sekali potong, kawat yang menggantung arda pun lepas yang juga membuat arda terjatuh dan merasakan kesakitan yang sungguh menyiksa. Bisma membuka seluruh kawat itu dari tubuh arda lalu mencuci tangannya yang juga ternodai darah arda.

"bawa dia ke rumah sakit dan rawat sampai sembuh karena aku ingin melihat apa yang akan ia lakukan setelah ini..." Ujar bisma lalu beberapa suruhan beni mengangkat arda dengan hati-hati untuk masuk ke dalam mobil menuju rumah sakit.

Arda berteriak senang dan berterima kasih di dalam hatinya karena masa hukuman yang di buat bisma sudah usai. Tak sedikit pun terbesit untuk membalaskan dendamnya pada bisma atau anna karena ia sudah bersyukur sudah di beri kebebasan hidup .

"beni.. gue pinjam baju lo karena gue gak mau istri gue ngeliat darah dibaju gue, lagi!" Ujar bisma.

"jadi lo ke sini pasti karena anna ngeliat baju lo ada darah.." Ujar beni yan tepat sekali dan bisma hanya tersenyum menandakan bahwa beni benar.

"setelah ini apa bis ?" Tanya beni tentang kelanjutan arda.

"awasi dia dan berikan kembali haknya sebagai kepala cabang, biarkan dia hidup bebas seperti dulu tapi tetap awasi tanpa sepengetahuan dia..." Ujar bisma lalu berjalan meninggalkan beni yang terkagum atas pemikiran bisma.

Beni berfikir, sosok PSIKOPAT yang kejam seperti bisma bisa kalah karena CINTAnya anna. Bisma yang selalu berbuat kejam akan di akhiri dengan kedamaian cinta yang di berikan istrinya. Bisma adalah sosok orang yang sangat susah di tebak maka dari itu harus berpikir ratusan kali jika ingin mengkhianatinya.

"gue bangga ama lo bis..." gumam beni saat bayangan bisma sudah tak terlihat.

*****

Bisma menatap istrinya yang tengah tertidur di kamar lio. Wajah damai istrinya selalu membuatnya terbuai akan indahnya dunia. perlahan bisma mendekat dan membelai wajah istrinya dengan jari telunjuknya, mulai dari mata, hidung sampai yang terakhir sesuatu yang paling ia sukai dan rindukan, bibir istrinya. Bisma mengusap pelan bibir merah alami ini dengan jarinya. Sang empunya merasa terusik dan meregangkan tubuhnya lalu membuka matanya perlahan.

PSIKOPAT CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang