PC Part 4

35.5K 1.8K 21
                                    

*pantry

Zara dan anggun bingung saat seseorang datang untuk memesan kopi seperti biasa tapi harus anna yang membawakannya. Anna ? zara bingung karna tidak ada yang namanya anna di sana. Sampai akhirnya maya datang dari toilet.

"nggun kopinya udah siap tapi siapa yang bawa in...?"Tanya zara pada anggun.

"kenapa ??"Tanya maya bingung.

"tadi katanya presdir mesen kopi dan yang bawain namanya anna, di sini mana ada namanya anna..." Ujar zara.

"oooh itu toh, anna itu nama aku dan mungkin ilham yang  mesen kopi ini..."Ujar maya.

"WHAT ? kamu kenal sama ilham...?" Tanya anggun tak percaya.

"ilham itu temen sekampus dulu..." Ujar maya.

"dan anna ??? nama kamu bukannya maya ??" Tanya zara yang bingung di buatnya.

"anna itu nama panggilan aku di kampus dulu, nama panjang aku reihanna litara amaya..." Ujar maya.

"ooh gitu, ya udah nih bawain nanti presdir marah lagi..."Ujar anggun.

"presdirnya ilham..?"Tanya maya .

"bukan ilham itu tangan kanan presdir..."Ujar zara.

"terus presdirnya siapa ???" Tanya maya.

"udah sana, balik dari sana baru kami certain deh..."Ujar anggun.

Maya langsung mempercepat langkahnya ke ruangan presdir.

Tok.... Tok.... Tok...

"masuk..."Ujar presdir dari dalam.

Maya melangkah pasti masuk ke dalam dan terlihat olehnya ilham yang duduk di sofa ruangan itu dan seseorang yang duduk membelakanginya.

"ini kopinya..." Ujar maya.

"letakkan saja di meja..." Ujar seseorang yang membelakanginya.

Saat maya ingin keluar langkahnya terhenti saat seseorang yang membelakanginya memanggil namanya.

"anna..." ucapnya lalu memutar tubuhnya menatap maya.

"bi...bis..ma..."Ujar maya terbata.

Secepat kilat bisma memeluk maya dengan erat melepas rindunya. Ilham hanya tersenyum menatap temannya telah bertemu dengan orang yang ia tunggu dan kini ia telah terbebas dari pekerjaannya.

"bisma, sekarang pekerjaan gue udah selesai dan gue gak mau lagi ngurusin masalah kayak gini lagi..." Ujar ilham.

Bisma melepas peluknya dan menatap ilham.

"lo gak bisa ngatur gue..." Ujar bisma dengan wajah yang menyeramkan.

Ilham hanya tertunduk. Maya hanya tertegun, ingin rasanya ia berlari menghindar dari bisma namun ia tidak bisa karna ketakutan menggerogoti tubuhnya.

"bis... aku.. aku harus kembali kerja..." Ujar maya yang gugup.

"kerja ??? kamu di sini aja temani aku yaa ?? kamu kemana aja haa ??"Ujar bisma menatap lekat maya.

"aku... aku pulang ke kampung bis... aku.. aku..." entah mengapa rasa takutnya menjadi-jadi saat bisma menggenggam tangannya.

"kamu kenapa na ?? kenapa kamu ketakutan seperti ini..." Tanya bisma yang curiga.

"enggak.. aku ... aku enggak papa kok bis... aku ... aku Cuma.. Cuma gak mau ganggu kerja kamu aja..." Ujar maya yang takut setengah mati.

Ilham yang mengetahui ketakutan maya hanya bisa diam karna ia sama takutnya dengan maya. Kejadian di masa lalu membuat maya menjadi ketakutan seperti ini.

"kamu enggak ganggu aku kok na, aku malah seneng kamu ada di sini..." Ujar bisma yang tersenyum menatap maya dan kembali memeluknya erat.

"mmm bis... aku boleh balik ke pantry gak ??" Tanya maya.

"kamu di sini !" Ujar bisma dengan ekspresi datarnya.

"mmm sorry ganggu, gue balik ya bis..." Ujar ilham berpamitan.

"oh ya ham, thanks ya..."Ujar bisma membiarkan ilham pergi.

Bisma masih menatap maya sendu karna ia sangat mencintai maya. Rasa cinta dan sayangnya sudah sangat dalam sehingga ia tidak bisa melepas maya begitu saja.

"ka..kamu ee...enggak ada kerjaan bis ??" Tanya maya yang tak bisa menutupi kegugupannya.

"ada sih tapi aku masih kangen sama kamu..."Ujar bisma sambil mengusap kepala maya.

"bis... di minum dulu kopinya... kan kamu tadi yang pesan..." Ujar maya yang sudah menghilangkan rasa gugupnya tapi tidak dengan rasa takutnya.

"ooh iya aku lupa... glek... glek..." bisma langsung menghabiskan kopi yang di buat maya.

"bis aku mau ke pantry sebentar aja, Cuma mau bilang sama temen aku kalau aku ..." kata-kata maya terpotong oleh bisma.

"usstststst oke aku bakal izinin kamu ke pantry tapi kamu harus di temani sama popi, sekertaris aku..." Ujar bisma.

"kenapa ??" Tanyanya.

"agar kamu tidak berlama-lama di pantry..." Ujar bisma yang terus tersenyum menatap maya.

"baiklah..."Ujar maya.

Saat maya membuka pintu, bisma menahannya.

"ada apa  lagi ?" Tanya maya yang sangat kaget karna ketakutannya masih menghipnotis dirinya.

"siapa nama teman mu itu...?" Tanya bisma.

"namanya...namanya..."

"siapa ?"

"zara..." Ujar maya pasrah. Lalu ia kembali melangkahkan kakinya.

Sesampainya di pantry maya menyuruh popi untuk kembali ke ruangannya karna maya beralasan presdir hanya menyuruhnya untuk mengantarkan sampai pantry saja. Maya memanfaatkan hal itu untuk kabur secepat mungkin.

"zara... kalau ada yang nyari aku bilang aja aku pulang dan jangan pernah bilang ke siapapun tempat tinggal aku dan jawab aja kamu gak tau di mana tinggal aku.." Ujar maya yang sedikit bergetar.

"memangnya kenapa ? kamu kenapa may???" Tanya zara

"nanti aja aku cerita in nya, sekarang aku pergi dulu..." Ujar maya lalu berlari kecil untuk pergi.

*****

Sudah lebih 1 jam bisma menunggu kehadiran maya tapi maya tak kunjung datang. Bisma memilih untuk keluar ruangan mencari maya dan tampak olehnya popi yang sedang duduk manis di kursinya.

"POPI !" panggil bisma.

"iya, ada pak ?" tanyanya

"mana anna ??" Tanya bisma.

"dia di pantry pak..."Ujar popi

"saya suruh kamu menemaninya sampai ia kembali ke sini, kenapa kamu balik sendiri ?" Tanya bisma lagi.

"maaf pak, tapi kata dia bapak hanya menyuruh saya untuk mengantar nya saja pak..." Ujar popi membuat bisma menghembuskan nafas kesalnya.

"oh GOD ! sekarang kamu boleh pergi..." Ujar bisma.

"kenapa sih anna ? kenapa kamu pergi lagi ?? kenapa kamu buat aku seperti ini ??" batin bisma.





BERSAMBUNG . . .

PSIKOPAT CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang