|P R O L O G|
~
Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran mereka berdua. Mereka nyaris memiliki sikap yang sama, ketidakpedulian yang sama, otak bebal yang sama.
Namun aku tahu, mereka telah banyak melewati gelombang hidup dan sampai sekarang gelombang itu belum juga reda. Sangat disayangkan, mereka terlalu membenci masa lalu hingga aku takut mereka akan tenggelam dalam lautan kesedihan yang mereka ciptakan sendiri.
Aku khawatir jika pada puncaknya merekalah yang akan hancur. Sebelum hal itu terjadi, biarkan aku memperkenalkan mereka berdua, memperkenalkan diri mereka yang nyaris sama. Agar mereka sadar, Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Namun, belum jari-jariku bekerja. Partitur takdir telah berjalan sebagaimana mestinya.
●•●•●•●
A/N
Saya nggak janji bakal update dlm waktu dekat walaupun sebenarnya cerita ini sudah ada 16 part di draft hehe
Jangan terlalu banyak berharap dengan cerita saya. Saya masih amatir.
YOU ARE READING
Akustik
Teen Fiction[ Watty Awards 2016 winner for visual storytelling ] Valent suka suara hujan, suara kerikil yang bergesekan dengan roda besi, suara mesin kereta, suara langkah kaki yang berderap cepat. Ia menyukai segala macam suara, hanya satu suara yang tidak ing...
