Part 2

3.6K 212 9
                                    

"Seharusnya gue nggak membiarkan hati gue jatuh di elo," -Alang.

***

"Singkirin tangan lo," ujar Aluna malas. Teramat sangat malas. Ia malas bertemu dengan Alang. Ia malas berurusan dengan Alang. Dan ia malas harus berinteraksi dengan Alang. Seluruh hal tentang Alang benar-benar membuat Aluna malas, sekaligus kesal.

"Kalo gue nggak mau gimana?" Tanya Alang menantang. Membuat Aluna memejamkan matanya sambil membuang nafas kecil. Berusaha memanjangkan kesabarannya.

"Tadi pas Dika begini, lo oke-oke aja kayaknya," sambung Alang dengan nada yang palung Aluna benci. Ada seringaian di bibir Alang yang membuat Aluna mendadak mual.

Untuk sebagian cewek mungkin akan meleleh saat melihat seringaian andalan milik Alang, tapi tidak untuk Aluna. Sudah kebal rasanya Aluna, saat harus diberi senyuman semacam itu dari manusia yang hobinya cuma gangguin hidup Aluna tiap hari.

"Singkirin atau lo mau gue tendang?" tanya Aluna dengan nada penuh penekanan di tiap katanya.

"Uh mau dong ditendang," jawab Alang dengan nada menggoda.

Satu-satunya cewek yang nggak bisa Alang taklukan adalah Aluna. Satu-satunya cewek yang Alang biarkan masuk ke dalam hidupnya dan memporak porandakan hatinya hanya Aluna. Dan satu-satunya cewek yang memegang tahta tertinggi di hati Alang adalah Aluna. Dan cuma Aluna.

Ini bukan penolakkan sekali atau dua kali yang Aluna berikan padanya. Tapi ini adalah penolakkan yang kesekian kalinya, yang Alang terima. Penolakkan yang sekalipun nggak pernah bikin Alang belajar dari pengalaman dan nggak membuatnya kapok.

Tapi entah kenapa, Alang tak bisa beranjak. Atau memang tak mau beranjak?

Banyak orang yang mengatainya bodoh, tapi Alang tetap tak peduli. Atau Alang memang sengaja menulikan diri? Entahlah.

Bukannya melepaskan rangkulannya, Alang malah semakin mengeratkannya.

Hilang kesabaran membuat Aluna akhirnya benar-benar menendang tulang kering Alang yang membuat cowok itu mengaduh keras karena kesakitan. Tanpa mempedulikan Alang yang memanggil-manggil namanya meminta tolong, Aluna tetap berjalan menuju teman-temannya yang sudah berkumpul lebih dulu.

Alang Panjaitan lengkapnya. Siapa saja mengenalnya. Alang si konglemerat. Alang si cowok bandel. Alang si anak motor. Alang si pemain inti basket putra. Alang si jangkung. Alang si murid kesayangannya guru BP. Alang yang sering bolak-balik ruang BP. Alang yang suka bolos. Alang yang sering ngerokok di kantin pojokkan. Alang yang sering ngisengin Aluna kalau lagi nggak sama Dika. Alang yang ada untuk Aluna saat Dika nggak ada untuk Aluna.

Dan yang terakhir, yang paling melekat diingatan semua anak SMA Bangsa. Alang yang menyukai Aluna sejak masih SMP.

***

Hai guys! Jangan lupa voment yaaa:) btw itu yang dimulmed Alang lohhhh.

Jatuh HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang