"ini sayang.." vian memberikan gunting kuku itu pada bisma.

Tanpa di ketahui vian, kakinya sudah terikat begitupun dengan tangannya. Kini bisma meraih jemari vian dan mulai menggunting kuku vian semakin lama semakin dalam.

"apa yang kau lakukan bisma ? aghhh, bisma hentikan itu menyakiti ku aaagghh" vian merintih kesakitan saat terus menggunting kukunya dalam-dalam dan mulailah darah mengalir dari ujung-ujung jari vian.

"stop it bisma.. aku tak sanggup lagi, Maafkan aku !!! maafkan aku hiks..hiks.." tangis vian pecah namun tak di hiraukan bisma .

"apa kamu berhenti saat membuat anna yang sedang hamil luka parah seperti itu vian ?" Tanya bisma tanpa menghentikan aktivitasnya.

"maaf bisma.. aggghhh sakittt ... sakit bis..." vian terus merintih kesakitan sampai akhirnya dering telfon bisma berbunyi.

"hallo"

"....."

"okey gue segera ke sana tapi lo harus balik ke sini dulu.."

"...."

"gue mau lo ikat nih cewek dengan tali dan tali itu juga lo iket di mobil lo dan gas, bawa dia keliling komplek ini dengan kecepatan yang biasa lo pakai di arena balap, NGERTI!!"

"..."

"oke gue langsung ke sana." Bisma memutuskan sambungan telfon dari temannya yang sangat ia percayai yaitu ilham.

"vian maaf aku harus pergi dulu dan kita sepertinya hanya sampai di sini dan kamu gak bisa lagi deh bermain kayak tadi sama aku padahal tadi udah

asik kan... mm tapi nanti teman ku akan melanjutkan permainannya pasti kamu sangat menyukai permainannya, bye.." Ujar bisma si PSIKOPAT CINTA.

Vian cukup bersyukur saat bisma pergi dan menyesali perbuatannya yang salah langkah namun jari-jarinya terasa perih dan itu semua karya seorang bisma karisma.

"aku memilih untuk mundur bisma hiks... hiks..." kini vian hanya menangis menunggu permainan bisma selanjutnya datang tanpa permintaan dan vian hanya pasrah karena ia sangat tau siapa BISMA KARISMA.

*****

"kamu gak papa sayang ??? gimana keadaan anak kita?? apa dia baik-baik saja sayang??? Wajah mu dan lengan mu kenapa begitu banyak memar dia sekujur tubuh mu sayang??" anna mendapat serangan pertanyaan yang bertubi-tubi saat bisma masuk ke dalam ruang rawatnya. Bisma menatap istrinya pilu karena tubuhnya yang penuh dengan luka. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga istrinya dengan baik.

"aku gak papa kok bis, seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja begitupun dengan anak kita dia kuat, sekuat ayahnya yang tangguh.." anna membawa tangan bisma untuk menyentuh perutnya dan bisma tersenyum lalu mengelus pelan perut anna yang sudah membuncit.

"hufft~~ aku sangat bersyukur banget tapi kenapa kamu sampai ke indo ??" Tanya bisma heran.

"apa perlu aku menjelaskan setiap rinci tentang dia yang menyeret ku sampai di sini dan penyiksaan yang bertubi-tubi pada ku, apa perlu ?" Tanya anna yang kembali mengingat kekejaman yang menyiksa dirinya padahal ia tak pernah jahat kepada siapapun.

"tidak anna.. tidak usah yang penting dia sudah dapat balasannya.."

"siapaa ??" anna mulai curiga dari kata-kata bisma. Apalagi saat anna melihat bersak darah di tangan bisma yang tertinggal.

"bisma katakan pada ku apa yang kamu lakukan?? Cukup saja aku yang menderita bisma!! Jadi aku mohon kamu tidak perlu melakukan itu.." Ujar anna yang menggenggam tangan bisma.

PSIKOPAT CINTA Onde as histórias ganham vida. Descobre agora