CATCH-4

16 3 1
                                        

Sosok itu mengaangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok itu mengaangguk. Ia menatap orang yang hampir menabraknya itu, merasa tak asing dengan penampilan pria itu. Ia pun menurunkan maskernya, memastikan pria itu mengenalinya. "Gue aman."

Berkedip beberapa kali. Rafa baru sadar siapa sosok itu. "Narkoba sialan." Rafa mengeplak kepala sosok itu, Cantika.

Cantika mengumpat lirih saat mendapat perlakuan kasar tersebut. "Udah gue kasih info juga! Gak tau terimakasih lo!" ucapnya lirih.

"Peduli apa gue sama manusia kek lo." Rafa memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. "Jadwal satu minggunya udah dapet belom?"

Cantika berdecak, ia mengeluarkan ponselnya lantas mengirim pesan pada nomor Rafa. "Itu jadwal senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu. Susah payah tuh gue dapetin."

Rafa pun membuka pesan yang Cantika kirimkan. "Dapet dari mana? Hari minggunya mana?" tanya Rafa.

"Anak teladan kayak dia jelas punya to do list lah, gue ngintip ke kamar pas lagi kerja kelompok di rumahnya."

Rafa membuka file foto yang dikirim padanya. Ia pun mengamati jadwal tersebut, jadwal kegiatan Gabriella dari pagi hingga petang. Kekehan lirih keluar dari mulut Rafa, ia tak menyangka akan semudah itu.

"Jadwal weekendnya cari sendiri." Cantika memasukkan ponselnya ke saku jaket.

"Hm, fine. Setidaknya lo udah berusaha." Rafa mengeluarkan dompetnya, mengambil benda kecil dari sana dan menyodorkannya pada Cantika. "Nih, Flashdisk yang lo mau. Gue gak punya salinannya kok. Lagian gue gak berniat laporin lo ke polisi, ribet. Mau narkoba, mabok, tawuran atau apa terserah, gue punya urusan sendiri."

Mencurigakan, Cantika menatap sosok misterius itu penuh waspada. Namun, ia tetap mengambil Flashdisk itu. "Sumpah pocong dulu." Sungguh, ia tak percaya jika pria itu mendadak baik seperti ini.

"Males. Nanti pocongnya trauma ketemu gue." Rafa kembali menaiki motornya. "Balapannya udah selesai?"

Cantika mengangguk. "Baru aja selesai, ini gue mau balik ke mobil. Dia udah pulang."

"Hm, yaudahlah." Rafa menyalakan kendaraannya, tanpa mengucapkan selamat tinggal, lelaki itu putar balik dan melaju pergi.

Di lain tempat, seseorang duduk diam mengamati monitor yang menampilkan seluruh kegiatan di area balap liar tersebut. Memang balap liar namanya, namun tetap ada pemilik acara itu. Ialah sosok yang tengah duduk santai menatapi tiap monitor yang menampilkan berbagai kegiatan tak suci dalam daerah yang berbeda-beda. Ia sosok yang cukup peduli, karena tempat-tempat itulah sumber penghasilannya.

Senyum manis samar-samar terlukis di wajahnya. Tak dia sangka, akan ada kejadian menarik di salah satu tempat kerjanya. Namun, dia tak boleh gegabah, tunggu tingkah-tingkah aneh bocah itu selanjutnya, jika merugikan baru singkirkan. Pertama-tama, hafalkan dulu nomor plat motor bocah mencurigakan itu.

CATCH SESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang