CATCH-1

28 4 3
                                        

Dalam waktu singkat Guru yang mengajar dengan apik, hingga tak ada satupun murid yang berani tidur di kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dalam waktu singkat Guru yang mengajar dengan apik, hingga tak ada satupun murid yang berani tidur di kelas. Meski, akhirnya semua materi bubar kala bel istirahat berdenting. Para murid teladan mulai meninggalkan kelas tuk menuju perpustakaan, sementara mereka yang lapar tentu menghinggap di kantin kecintaan mereka.

Lama ia amati, akhirnya bocah bernama Hernandez itu berdiri dan melangkah lebar meninggalkan kelas.

Sesegera mungkin Rafa menyusul langkahnya, ia melihat ke arah lantai, berpura-pura tak melihat keberadaan Hernandez yang beberapa meter di depannya.

Namun mendadak ....

"Wuihh! Rafa! Ternyata lo anak barunya!?" serunya, bocah berambut keriting dengan alis tebal yang menepuk pundak Rafa dari belakang.

Berjengit kaget, Rafa langsung menoleh. "Hah? Eh? Iya," sahut Rafa. "Loh? Rapli. Lo sekolah di sini juga!?" Rafa balik menepuk pundak bocah keriting tersebut dengan sumringah. Senyum lebar Rafa mengembang, semangat.

"Buset, udah ganteng aja lo, bro." Mata Rafa menelisik penampilan kawan lamanya yang sudah seperti artis prindapan itu, ia pun hanya geleng-geleng kepala, tak menyangka.

"Idih, gue mah ganteng dari orok. Kacamata keramat lo aja tuh yang burem."

"Cih! Kejam bener mulut lo."

"Biarin, lagian emang cocok dibully muka kutu buku ke lo! Haha!" Alfie menepuk-nepuk pundak Rafa dengan tawanya yang renyah. Ia sungguh tak percaya, bocah cilik yang dulunya dipuja para wanita itu kini tumbuh jadi seorang Nobita. Namun, sebagai kawan yang baik, ia harus tetap ramah. "Btw nama gue Alfie yah, bukan Rapli." Bocah berambut keriting itu melepas pundak Rafa.

"Halah sama aja, Rendy Alfie, disingkat Rapli." Rafa pun ikut melepas pundak Alfie. Pandangannya melirik sejenak ke sosok tadi ia ikuti, sudah hilang. Tak apa, ia sebenarnya mengikuti Hernandez hanya untuk mencari lokasi kantin, tapi sekarang sudah ada teman se-SMP-Nya yang datang.

"Hm, terserah, yang ganteng ngalah. Oh iya, kenalin juga nih. Ini manusia, yang diem kek patung dari tadi." Alfie menyingkir, memperlihatkan manusia di sampingnya yang berbalut Hoodie yang tengah menunduk. Menatap layar ponsel yang tak lama mengeluarkan suara "VICTORY!"

Sedikit mengesalkan, Alfie langsung merebut ponsel sang kawan. "Namanya Ken." Dengan ramahnya Alfie memperkenalkan.

"Gue Rafa." Ia mengulurkan tangan pada Ken.

Kenneth, bocah dengan tinggi nan kurus itu hanya menatap datar uluran tangan Rafa. Matanya lantas melirik ke arah ponselnya yang direbut Alfie.

CATCH SESSIONWhere stories live. Discover now