{Bonus Chapter}

1.6K 72 0
                                    

Pada kelas siang hari itu, ponselnya berdering. Dia melenggang pergi keluar ruangan, untuk mengangkat telfonnya.

"Kita harus pergi." Ucap seseorang di seberang sana.

Lelaki itu mengerutkan dahinya, ingin sekali rasanya membantah, menolak.

"Kau bisa pergi kalau kau memang harus pergi. Aku bisa tinggal sendiri, tanpa dirimu." Ucapnya acuh tak acuh.

Kemudian yang terdengar adalah sebuah isak tangis. Lelaki itu menghela napasnya panjang, memijat pelipisnya, dan berpikir sekeras mungkin.

"Aku ini ibumu, Aidan," Katanya, disela isakannya.

"Dan bagaimana pun kau adalah anakku,"

"Aku ingin menebus kesalahanku padamu. Ikutlah denganku, tinggal di Oregon. Aku mohon, Aidan..."

Kali ini, dia memijat pelipisnya lebih kencang dari sebelumnya. Karena sepertinya, akan ada banyak hal yang harus diputuskan. Dan tidak semudah membolak - balikkan telapak tangan, tentu saja.

"Aku ikut denganmu,"

"Tetapi berikan aku waktu satu hari untuk menyelesaikan semuanya."

Maka hari itu, dia memperjelas semua hal yang menurutnya masih abu - abu. Dia pergi, meninggalkan kelas, dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Pagi tadi, gadis itu pergi entah kemana. Dia tak bisa berbuat apa - apa karena pagi tadi, mereka berbeda kelas. Dan dia hanya punya waktu hari ini. Hari ini untuk memperjelas hal yang masih abu - abu.

Dia bertanya kesana - kesini mencaritahu dimana keberadaan gadis itu. Namun tak ada hasil. Tak ada satupun yang tahu dimana Aorta berada.

Sampai sebuah tangan menangkap bahunya,

Dia pun berbalik.

"Kau pasti mencarinya." Kata lelaki itu.

"Kau tahu dimana dia?" Tanya Aidan.

"Apa harus kuberitahu kau dimana dia?"

"Beritahu saja!" Nada bicara Aidan meninggi.

"Dia berada di Massachuetts general hospital." Ucap Caleb.

Aidan segera meninggalkannya, namun sebuah suara menghentikannya lagi.

"Kau hidup bukan untuk orang lain, bung. Maka jangan pernah takut jatuh, jika tak ada orang yang menahanmu kembali,"

"Karena kau hidup untuk dirimu!" Serunya, yang kemudian menjauh.

---

Sampailah dia disini.

Di tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Seandainya Aidan tahu betul apa arti ucapan Caleb, mungkin dia takkan pernah berada disini.

Melihatnya, dan juga lelaki itu.

Sudah seharusnya dia tahu, bahwa dia bukanlah apa - apa untuk gadis itu.

Gadis yang saat ini sedang berada di dalam sana, tersenyum bahagia, dengan mata lembabnya yang mungkin habis menangis bahagia. Karena lelaki itu. Lelaki yang selama ini menjadi dosen pengganti.

Sampai gadis itu dengan berani mencium pipi lelaki itu,

Rasanya ingin sekali masuk ke dalam sana, dan menarik Aorta, lalu bilang padanya kalau selama ini dirinya mencintai Aorta. Tetapi sepertinya, waktu tidak berpihak padanya. Atau mungkin belum berpihak padanya.

Saat itu juga, dia pergi dari koridor. Namun, langkahnya terhenti karena ponselnya yang lagi - lagi berdering.

Aidan pun mengangkatnya.

"Kita harus pergi secepatnya ke Oregon, Aidan! Rob sekarat Aidaaan!" Katanya berteriak sambil menangis di telfon.

Aidan tak bisa berbuat apa - apa. Yang dia perlu hanyalah sebuah tempat untuk bisa berpikir tenang setidaknya untuk beberapa saat. Maka, yang keluar dari mulutnya saat itu, benar - benar keinginan hatinya.

"Kalau bisa, hari ini kita harus pergi. Ke Oregon."

Mungkin disana, akan ada pengalaman baru yang mungkin takkan bisa dia lupakan.

Seperti ini.

Atau seperti yang lain.

THE END

Author's note again yay!
Aku mau bilang, terima kasih sebanyak - banyaknya yang setia dengan cerita ini...

Maaf beribu ribu kali, mungkin endingnya keluar banget dari ekspektasi kalian. Tapi emang itu yang ingin aku sampaikan bahwa jodoh kadang tak bisa ditebak :)))

Mengenai Aidan, dia akan masih ada dalam ceritaku, tapi bukan berarti ada sequel :")

Jadi, Aidan akan ada di 'THE LONERS' yang sudah aku sebutkan di message board, tidak aku tulis di Tiestco (akun ini) tetapi di Chickbenetto.

Jangan lupa kasih feedbacks kalian yaa! Jadi active readers ga dosa kok ;)

Salam jari jempol,
Tiestco-13, Chickbenetto :)x

Bloody LoveWhere stories live. Discover now