Notes From Me

1.5K 79 0
                                    

Caleb E. Weinters

Aku bahagia. Sangat bahagia.

Saat apa yang sudah kuhancurkan, bisa kuperbaiki.

Aku tahu saat itu aku bodoh sekali. Mungkin kalau aku tidak pernah menamai diriku sebagai Rave, Aorta tidak akan pernah marah pada Theo. Tetapi, permasalahan sesungguhnya bukan hanya karena nama. Tetapi, karena cinta.

Ya, Aorta menganggap dia mencintaiku saat usia kami baru menginjak 10 tahun. Apa itu logis? Mungkin beberapa dari kalian akan bilang, "Cinta tidak di dasari oleh umur." Tetapi, cinta juga tidak bisa disalah artikan. Aku mengartikan cinta sebagai, sebuah perasaan yang tidak bisa kau paksa, tidak bisa kau hentikan dan perasaan itu selalu membuat duniamu terasa berbeda. Tolak ukurku adalah, saat seseorang yang kita -namakan- cintai itu pergi, apa kita membutuhkannya, atau hanya merindukannya. Kalau kau tidak bisa membedakannya, anggap saja seperti saat kita mandi, aku membutuhkan gayung, Tetapi, mungkin rasanya akan seperti di hotel kalau aku memakai shower.

Ah, terlalu sulit. Dan tidak jelas.

Sudahlah, aku hanya ingin memberi pesan, kepada siapapun yang membaca pesanku ini, kalau:

"Apa yang kau cari, mungkin bukan apa yang kau butuhkan. Tetapi apa yang kau cintai, mungkin itu yang sesungguhnya kau cari dan kau butuhkan."

Aku harap, kalian, siapapun kalian, bisa membedakan cinta dan rasa sayang. Karena itu jauh berbeda, dan aku harap kalian mencari apa yang kalian cintai.

Salam hangat,
Rave, yang dulu berambut pirang lemon, menjadi dirty blonde, dan berubah nama menjadi Caleb EDMONT Weinters.

Puas sekali, bukan?

- The End.

Bloody LoveWhere stories live. Discover now