Andra mendelik dari dalam kamar mandi. "Iya, iya. Bawel," gerutunya sambil tetap melanjutkan pekerjaannya.
Saat itu juga, ketukan pintu terdengar.
TOK TOK TOK
"Kathreen~"
Suara ceria itu langsung dikenali Kathrin. Dengan santai, ia menjawab, "Masuk, Kak Flora."
Pintu terbuka, dan muncullah sosok Flora, gadis mungil dengan ekspresi penasaran di wajahnya. Ia masuk sambil melepas sepatunya, lalu mengedarkan pandangan ke sekitar kamar. Begitu matanya menangkap Kathrin yang masih setengah bugil di atas ranjang, alisnya langsung naik.
"Ini si bokem kenapa setengah bugil gini?" tanyanya sambil berjalan masuk.
"Tau tuh, gerah katanya," sahut Andra dari kamar mandi, masih sibuk dengan cucian.
Flora menggeleng kecil, lalu berjalan mendekat ke ranjang Kathrin. "Bocah aneh emang," ejeknya sambil menjatuhkan diri di pinggir kasur.
Kathrin hanya nyengir. Matanya lalu melirik bungkusan plastik di tangan Flora. "Lo bawa apa, Kak?" tanyanya penasaran.
Flora mengangkat kantongnya. "Buah. Lo doyan kan?"
Kathrin langsung bersinar. "Doyaan~ Suapin ya. Kak Andra tadi nggak mau nyuapin gue," sindirnya dengan nada dramatis.
Flora langsung memasang ekspresi terkejut pura-pura. "Waaah, parah sih lo, Ndra," katanya sambil melirik ke arah kamar mandi.
Andra hanya mendengus. "Berisik lo. Sini gantiin gue kalau banyak omong."
Flora langsung mengibaskan tangan. "Ogah ah. Mendingan gue suapin Kathrin," katanya santai sambil mulai menyuapkan potongan buah ke mulut gadis itu.
Sementara itu, Andra menghela napas panjang dan menatap cucian di tangannya. "Yaelah, gue udah bosen nih gosokin kancut Kathrin," keluhnya sambil melanjutkan pekerjaannya.
Kathrin dan Flora langsung tertawa lepas.
"Udahlah, Ndra. Terima nasib, belajar jadi abang yang baik," ucap Flora, sebelum kembali fokus menyuapi Kathrin.
Andra hanya menggeleng pelan. "Ck, sama aja lo berdua," gumamnya, lalu tetap melanjutkan tugasnya sambil sesekali melirik ke arah dua gadis itu yang kini asyik bercanda di ranjang.
Pagi di kosan Kathrin terasa lebih hidup, diisi dengan canda tawa, suara gemericik air, dan potongan buah yang berpindah dari tangan ke mulut dengan penuh kehangatan.
...
Andra akhirnya selesai menggantung semua cucian di jemuran kecil yang ada di sudut kamar mandi. Ia menarik napas panjang, lalu meregangkan tubuhnya ke belakang, mendengar punggungnya berbunyi pelan.
"Hadoooohh~" keluhnya sambil mengusap pinggang, merasa encok setelah berkutat dengan cucian sejak tadi.
Namun, sebelum ia bisa menikmati istirahat sejenak, suara ketukan pintu kembali terdengar.
TOK TOK TOK
"Samlekom."
Suara yang tak asing itu membuat penghuni kamar langsung menoleh ke arah pintu.
YOU ARE READING
No Strings Attached? [End]
FanfictionDi suatu malam yang sunyi, Andra menerima tawaran dari seorang perempuan asing yang menjual tubuhnya. Tanpa banyak berpikir-didorong oleh stres dan kelelahan-ia menerimanya. Malam itu, keduanya berbagi kehangatan tanpa nama, tanpa ikatan. Namun, kee...
![No Strings Attached? [End]](https://img.wattpad.com/cover/388959992-64-k305939.jpg)