Kedekatan bisma dan maya hanya sebatas teman karna maya membatasi dirinya dan menjaga perasaan beni, begitupun juga bisma yang terlihat dingin. Bisma yang tak pernah tersenyum kepada orang lain kecuali rekan nya membuat maya penasaran dengan bisma. Bisma yang hanya cuek dengan maya dan menganggapnya hanya sebatas rekannya.

Sampai akhirnya bisma melihat maya menolong ibunya dari kecelakaan yang hampir saja menewaskan ibunya. Sejak kejadian hal itu maya merasa bisma mengalami perubahan. Sikap perhatian nya pada maya mulai tampak. Kini tawanya sudah terlihat di depan maya dan maya selalu memberikan motivasi kepada bisma yang sempat mengalami kegagalan. Ilham adalah teman maya yang selalu menutupi kedekatan maya dengan bisma di depan beni.

Bisma mengutarakan perasaan nya terhadap maya kepada teman-temannya yaitu Ilham, Reza, Rafael, Dicky, dan Rangga. Teman-temannya menyarankan bisma untuk menjauhkan maya karna maya sudah di miliki orang lain.

Tapi bukan bisma orangnya kalau ia mudah menyerah. Berbagai macam cara yang bisma lakukan untuk membuat hubungan maya dan beni berakhir. Sampai akhirnya maya memutuskan hubungan dengan beni karna beni memilih yang lain.

Sejak saat itu maya membuka hatinya untuk bisma dan hubungan mereka semakin erat sampai saat bisma berhasil membuat market dan ia juga di percayakan sebagai dirtektur di perusahaan angkasa jaya. Sebelum jadi direktur bisma adalah karyawan biasa di perusahaan itu tapi karna prestasinya terus meningkat dan sebentar lagi ia juga akan wisuda membuatnya terpilih sebagai direktur perusahaan itu.

Kini maya sudah menjadi bagian dalam hidup bisma. Ibu bisma juga sudah menyayangi maya dan bisma juga tidak ingin kehilangan maya. Sikap posesif bisma yang menjadi-jadi membuat maya terkekang dan tak bisa hidup bebas seperti biasanya. Maya di larang untuk dekat dengan cowok mana pun, mau dia hanya sebatas teman atau pun Cuma rekan, bisma tidak mengizinkannya. Maya hanya diam dan berfikiran positif saja tentang hal itu. Teman-teman bisma sudah memberi peringatan pada maya seperti reza yang pernah mengatakan "jangan pernah kamu terlalu dalam masuk ke dalam kehidupan bisma" atau rangga "hati-hati ya, semoga kamu bisa mengendalikannya anna.." dan terakhir ilham "semoga kamu tidak apa-apa". Peringatan itu membuat maya bingung sehingga maya tidak memikirkan hal itu.

Ketakutan maya bermula saat sepulang wisuda. Maya dan teman-teman bisma di ajak ke rumah bisma untuk mengadakan pesta kecil tentunya bersama ibunya juga. Saat kami sedang tertawa bersama dan bersenda gurau, tiba-tiba teriakan ibu bisma teredengar di depan rumah.

"MAU APA KAMU LAGI, argg... aa...!" pekik ibu bisma setelah meringis menahan sakit.

"bis itu suara ibu kan ?" Tanya maya membuat bisma bangkit dari duduk nya dan pergi ke luar melihat apa yang terjadi.

"Ibu...!!"pekik bisma saat melihat sekujur tubuh ibu yang mengalir darah segar dari kepala nya.

Ternyata ibu bisma bisa seperti karna seorang lelaki paruh baya yang memegang linggis memukul ibu bisma tanpa bisma ketahui sebabnya. Mata bisma melotot seakan ingin keluar saat melihat lelaki itu yang ternyata ayahnya sendiri.

"lo ? mau ngapain lo ke sini haa?? Belum puas lo ngeliat kami menderita haa??"Ujar bisma yang sudah di penuhi amarah.

Maya dan yang lainnya membawa ibu bisma masuk ke dalam rumah dan membersihkan darah itu sedangkan bisma kini ia sedang berkelahi dengan ayahnya sendiri. Maya sangat takut jika nyawa bisma ikut melayang.

BRAKS ..

Plang ... teng... teng..

Tersengar suara orang yang terjatuh dan sebuah benda logam membuat kami kembali keluar. Bisma yang sedang menyeret ayahnya masuk ke dalam rumah tampak oleh kami. Setelah di dalam maya dan semuanya terdiam karna ayah bisma masih dalam keadaan sadar.

PSIKOPAT CINTA Where stories live. Discover now