𝐇𝐚𝐥 𝟏𝟎 si 𝐓𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐁𝐚𝐫𝐮

24 18 0
                                    

"Oh ya guys! Karena deadline pengumpulan tugas 2 hari lagi, gua mau minta tolong sama kalian buat selesain bagian nya masing-masing ya. Buat yang udah selesai, gua terimakasih banget ke kalian. Dan juga gua mau kasih tau proggress tugas bagian gua, udah tinggal sedikit lagi, jadi nanti mungkin pas jam istirahat gua mau ke perpustakaan buat lanjutin. Jadi kalo ada yang mau ngerjain juga, boleh bareng sama gua nanti ke perpustakaan. Sekalian gua juga mau nyari referensi dari buku yang ada diperpustakaan".


"Okee Ra!"

🧣


"Raa?

Lyra?

---


"Raaa woi!"

"Kok bengong sih Ra?"

"Ini gue udah kumpulin anak-anak, katanya mau diskusi tentang tugas. Kok malah diem bengong"

"h-haa?"

"Iya, kayak yang tadi gua bilang"

"Bilang apa sih Ra?"

"Lu aja belum bilang apa-apa ke kita"
Protes teman satu kelompok Lyra.

Lyra tersadar dari lamunan-nya, ia menyadari bahkan sangat sadar. Dia sudah berbicara tadi, ia sudah menjelaskan tentang tugas kelompok mereka. Tapi..

"Argh-- Dejavu"


Setiap Mas Dream tidak muncul dalam mimpiku, aku selalu mengalami dejavu. Bahkan dejavu itu selalu terasa nyata pada kehidupanku sehari-hari. Dan pada akhirnya membuatku merasa tidak nyaman.

"Sabar guys.. sabar"
ucap Rena mencairkan suasana yang hampir tegang.

"Ra jadi lu mau diskusi tentang apa?"

Kenapa hanya aku yang seperti ini?
Kenapa?
Ini bukan takdir yang harus aku jalani untuk selamanya kan?
Aku tidak akan selamanya seperti ini kan?

Selalu menjadi orang aneh di sekitar teman- teman ku.

ini bukan sebuah kemampuan atau kelebihan tapi ini --



-- ini adalah takdir untuk Lyra --

🧣

"Ra tugas gue udah selesai nih!"

"Makasih Na, gua coba cek dulu ya"

"Ogheyy"

"Gimana? Udah bener? Udah sesuai?"

"hmmm kayaknya sih udah, harusnya udah sesuai sih Na. Makasih yaa"

"Akhirnya tugas gue kelar, tanpa revisi dari seorang Perfeksionis Lyra"

"emm-- perfeksionis?"

"Iyeee.. lu kan anaknya perfeksionis abisss, apa- apa mau nya P-E-R-F-E-C-T!"

Lyra hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Rena tentang dirinya yang terlalu perfeksionis.

"Ra abis ini mapel siapa dah?"

"Bu Tyas kan?
Yess, Mata pelajaran IPA!"
ucap Lyra kegirangan karena setelah ini adalah mata pelajaran favoritnya, Ilmu Pengetahuan Alam, IPA.

Disaat murid- murid lainnya menyukai pelajaran lain dan menghindari pelajaran IPA, mungkin hanya Lyra yang menjadi salah satu murid yang sangat menyukai dan menantikan mata pelajaran IPA datang.

Benang KusutWhere stories live. Discover now