𝐇𝐚𝐥 𝟏 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫

138 93 13
                                    

"Kamu siapa? ..Kenapa ada dalam mimpiku?
aku bahkan tidak mengenal kamu.
Apa sebelumnya kita pernah ketemu? kenapa aku memimpikan kamu?".

Lyra terbangun dari mimpinya, lagi-lagi mimpi yang sama.

'ahh- ternyata mimpi .. semakin lama. Semakin susah untukku membedakan antara mana dunia nyata, dan dunia mimpi. Karena keduanya hampir bertabrakan'.

"tapi.. siapa dia?"


🧣


"Ra, yuk ke warung aku mau jajan". ucap Indah mengajak Lyra.

"engga ndah, kamu aja aku tunggu sini". ucap Lyra.

"Kamu mau nitip sesuatu gak?". tanya Indah.

"emm, air mineral aja ndah 1". ucap Lyra sambil tersenyum.

"Ok". ucap Indah.

Namanya Indah Riana. Teman ku, sekaligus sahabat, sekaligus saudara, sekaligus adik ku. Hahaha dia merangkup banyak peran dalam hidupku.

Lyra menunggu Indah di depan warung, tepatnya di depan tiang listrik. Saat sedang menunggu Indah didepan warung, tiba-tiba ada secercah cahaya motor yang menyorot ke arah Lyra, motor itu berhenti didepan ku.

"dek ini buat kamu ya, buat jajan". ucap Ibu Dermawan.

"lho bu?! aku b-bukan, aku lagi nunggu temen jj-ja". ucap Lyra sedikit terkejut dan bingung.

"udah gapapa buat kamu jajan". ucap Ibu Dermawan sambil memberi selembar uang kertas kepada Lyra.

Ibu Dermawan ini langsung pergi meninggalkan Lyra dan sayangnya Lyra tidak bisa lihat dengan jelas wajah Ibu Dermawan ini karena silaunya cahaya motor ibu itu.

"Lampu motornya terlalu terang jadi aku tidak bisa lihat dengan jelas siapa orang itu.
Tapi..
dia bersama dengan anak laki-lakinya? apa aku mengenalnya? ". ucap Lyra heran dalam hati.

🧣

Tak lama berselang Indah keluar dari warung dan menghampiri Lyra.

"ini Ra minum nya". ucap Indah memberi air mineral yang Lyra titip tadi.

"oh iya makasih indaah. Ndah temenin masuk yuk, aku mau jajan". ucap Lyra mengajak Indah masuk kedalam warung lagi.

"lho tadi kata kamu, kamu gak mau jajan". ucap Indah.

"liat nih! Tadi aku dikasih uang sama ibu- ibu, katanya buat aku jajan". ucap Lyra sambil menunjukkan uang jajan yang diberi si Ibu dermawan.

"lho kok?
kamu lihat mukanya gak Ra? kamu kenal dia gak? siapa ibu-ibu itu Ra?"
ucap Indah dengan wajah bingungnya.

"Kira-kira maksud ibu itu apa ya ra? atau jangan-jangan ibu itu mengira kamu pengem--"

"apa? engga ndah..
mungkin ibu itu emang mau kasih uang buat aku jajan ajaa".

Indah dan Lyra masuk ke warung lagi, dan tentunya dengan beribu pertanyaan dari Indah yang masih bingung dengan kejadian yang baru saja terjadi dengan Lyra.

'Terimakasih Ibu Dermawan dan anak laki-lakinya'.


🧣


5 TAHUN KEMUDIAN

Drrt, drrt.

...

"HALO..
INDAHHH! ALHAMDULILLAH AKU KETERIMA DI SMP YANG AKU MAUU, SMP NEGERI FAVORIT DI JAKARTA!".

"IYAAA?! ALHAMDULILLAH SELAMAT LYRAA. SEMANGAT YAA!".

"Tahun depan kamu masuk sini juga ya, nanti kita berangkat sekolah bareng, kita pulang barengg, istirahat bareng, ------".

"AAMIIN RAA".

Kami saling berbagi cerita satu sama lain di telepon. Kami bercerita tentang kehidupan kami masing-masing.

Oh ya, Indah pindah rumah saat dia kelas 4 SD. Dan umur kami hanya berbeda 1 tahun.

'huftt, aku sangat merindukannya..'


Benang Kusutحيث تعيش القصص. اكتشف الآن