𝐇𝐚𝐥 𝟕 𝐒𝐚𝐝𝐚𝐫

62 53 2
                                    

"Lyra..."

"Aku akan selalu ada di dekatmu.."

"Aku..

Aku akan melindungi mu

Lyra.."

Melindungi ku..

Bagaimana kamu akan melindungi ku?
Sedangkan aku tidak tahu kamu siapa, bahkan aku juga tidak mengenal kamu.
Suara kamu saja, terdengar asing di telinga ku.
Bagaimana kamu akan melindungi ku?

Orang itu melangkah maju menghampiri ku.
Lagi- lagi aku tidak bisa melihat wajahnya, ada cahaya dari arah belakangnya,
aku tidak bisa melihat wajahnya.

Siapa kamu sebenarnya..

Saat Lyra hampir saja melihat wajah orang itu , Ibu Lyra membangunkan Lyra untuk segera bangun dari tidurnya.

"Lyra.. Raa.. Bangun"

"Raa... sayang ayo bangun"

Suara Ibu masuk kedalam mimpi ku

Sebentar bu, sedikit lagi
aku hampir melihat wajahnya

"Raa.. ayo bangun. Liat sekarang sudah jam berapa". ucap Ibu membangunkan Lyra.

"Sampai jumpa Lyra"

Orang itu berjalan menuju cahaya yang ada dibelakang nya, meninggalkan Lyra dari mimpinya, yang membuat Lyra terbangun dari tidurnya.

Lyra membuka kedua matanya dan melihat Ibu nya yang sudah ada di hadapannya.

"Ayo Ra bangun. Mandi, abis itu turun kita sarapan, Ayah udah nungguin". ucap Ibu sambil berjalan keluar kamar Lyra.

Lyra terdiam sejenak sambil mengangguk--"iya bu",
Lyra masih merasa heran sekaligus menyesal, se akan-akan ia merasa menyesal karena tidak bisa melihat wajah orang itu.
Orang yang selalu muncul dalam mimpi nya.

Seandainya aku bisa tetap tertidur dan menahan untuk tidak terbangun dari mimpiku, setidaknya sebentar saja.
Jika aku tidak terbangun pasti aku sudah bisa melihat dengan jelas wajah orang itu.

Dan apa maksud dia dekat denganku?

Apa aku mengenalnya?

...

Apa selama ini, dia ada didalam kehidupan nyata ku?

Siapa dia..


🧣


"Pagi.. anak Ayah yang cantik".
ucap Ayah tersenyum pada Lyra.

"Pagi Yah".
ucap Lyra yang baru saja keluar kamar dan menuruni anak tangga.

"Makan yang banyak, setelah itu berangkat sekolah".
ucap Ibu sembari menyiapkan sarapan untuk ku dan Ayah.

"Iya bu".

"Ohh ya Ra, kemarin Ayah dikasih tahu dari teman ayah, katanya ada tempat les bagus di daerah dekat sini.
Ayah tahu, pasti pelajaran kamu nantinya akan semakin sulit, jadi Ayah mau kamu ikut les di tempat les itu setelah pulang sekolah.
Bagaimana, apa kamu mau?".

Lyra duduk terdiam di meja makan,
ia masih memikirkan tentang apa yang terjadi dalam mimpinya hari ini.

"Sedikit lagi, aku hampir melihatnya.
Sedikit lagi Lyraa...".
ucap Lyra ngedumel dalam hatinya.

Benang KusutWhere stories live. Discover now