Bagian 41: Cemburu, Benjamin, dan Kecupan (4)

2.3K 194 21
                                    

"Aku sudah bilang, Matteo. Aku baik-baik saja, jadi berhenti mengecek keadaanku." Adalah ucapan Hesper untuk yang ketiga kalinya pada hari itu.

Bagaimana tidak? Matteo terlalu berlebihan menanyakan keadaan Hesper yang terluka seperti ini. Dari sebelum Dokter Nick datang sampai Dokter Nick selesai membalut luka Hesper, Matteo mengunjungi kamar Hesper untuk memastikan keadaan Hesper, membuat Hesper merasa jengah.

"Daddy ..."

Hesper yang sedari tadi berfokus pada perban yang membalut tangannya pun mengangkat kepalanya saat mendengar seseorang memanggil dirinya dan mendapati Moira dengan nampan di tangannya.

Sejujurnya melihat Moira saat ini hanya membuat mood Hesper semakin memburuk karena kejadian siang tadi masih membekas dalam kepalanya.

"Hm, bagaimana pertemuanmu dengan Putera Mahkota tadi?"

"Semua baik-baik saja, Daddy. Putera Mahkota baru saja kembali ke Istana."

Baguslah.

"Lalu apa yang sedang kau lakukan di sini? Kenapa kau membawa nampan itu bersamamu?"

"Moira ingin mengantarkan makanan ringan untuk Daddy. Moira dengar Daddy baru mendapatkan perawatan dari Dokter Nick, jadi Moira ingin menghibur Daddy dengan makanan ringan ini."

Hesper melirik ke nakas dekat ranjangnya, "Baiklah. Taruh saja di sana dan setelah itu kembalilah ke kamarmu."

"Daddy ..." Moira mengeratkan cengkramannya pada nampan di tangannya. "... Daddy benar baik-baik saja?"

Hesper tertawa kecil saat mendengar pertanyaan Moira, "Tentu saja."

Tanpa mempedulikan Moira, Hesper bangkit dari duduknya. Bergontai ke arah kamar mandi.

"Daddy ..." Moira lagi-lagi memanggil, "Daddy tidak makan---"

"Keluarlah, Moira." Titah Hesper dengan suara yang kian dingin. "Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk kembali ke kamarmu?"

"Daddy."

Hesper tidak memedulikan suara Moira yang mulai gemetar di belakangnya, laki-laki itu terus melangkah angkuh, sampai akhirnya langkah Hesper terhenti ketika tiba-tiba sepasang tangan melingkar di perutnya dari arah belakang.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Geram Hesper saat Moira semakin erat memeluk dirinya.

"Daddy marah?"

Hesper menghela napasnya, "Berhenti bersikap seperti anak kecil, Moira," ujarnya sembari melepaskan tangan Moira dari tubuhnya, tetapi Moira menautkan jari-jarinya dan enggan melepaskan Hesper.

"Moira sedih. Daddy jangan marah. Daddy adalah orang yang paling Moira sayangi di dunia ini, tolong jangan bersikap dingin kepada Moira. Moira tidak ingin ditinggal oleh Daddy."

"Hah," Hesper mendengus, setengah tertawa mendengar perkataan Moira. "Lalu mau kau kemanakan Ben-mu itu?"

"..."

"Kenapa diam? Bukankah kau mengkhawatirkan Ben-mu tadi? Sekarang pergilah ke dia."

"Moira tidak ingin. Ben bukan Daddy. Moira hanya ingin bersama Daddy."

"Ben, Ben, Ben. Kau terus memanggil Putera Mahkota dengan nama kecilnya. Kalian pasti akrab sekali ya?"

"Tapi, bukankah itu keinginan Daddy?"

Hesper ingin mengumpat saat mendengar pertanyaan Moira. "Sudahlah. Lepaskan."

"Tidak mau."

"Moira ..."

GUILTY PLEASURE: VILLAIN DADDY [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang