Bagian 1: Kembali dan Hukuman - 18+

16.9K 659 20
                                    

Warning: Adegan dewasa mengandung kekerasan.

***

Pagi itu, sebelum burung hendak kembali ke sarangnya dan menyapa manusia dengan suara merdunya, Moira sudah lebih dulu terbangun dari tidurnya. Kaki mungilnya bahkan sudah berlari telanjang di mansion Archerion. Senyum yang mengembang tak kunjung hilang dari bibir Moira saat ia mendengar kabar pagi itu.

Duke Archerion sudah kembali.

Ayahnya sudah pulang.

Tanpa membersihkan wajahnya terlebih dahulu atau bahkan tanpa memedulikan gaun tidur yang masih bertengger manis di tubuhnya, Moira segera berlari ke ruang kerja Hesper setelah ia mendengar bahwa Hesper tengah berada di sana.

Beatrice, sang Nanny, hanya menggeleng kecil saat melihat Moira berlari dengan tawa riangnya. Sejujurnya Beatrice turut merasa senang ketika melihat Moira begitu antusias pagi itu, mengingat Moira sudah menunggu waktu tiga tahun lebih hanya untuk Hesper kembali ke mansion.

Setelah menaiki lantai ketiga, Moira akhirnya sampai juga di depan pintu ruang kerja Hesper. Ia pun segera membuka pintu itu tanpa mengetuknya sekalipun.

Kedua mata Moira lantas berbinar ketika menemukan Hesper berada di depan meja kerjanya. Moira yang tadinya berniat menyapa Hesper pun mengurungkan niatannya kala mendapati Hesper menatap Moira dingin.

Ditatap seperti itu, Moira menelan ludahnya, keringat dingin bercucuran di seluruh tubuhnya saat merasakan suasana mencekam kini mencekiknya.

Ini masih sama seperti tiga tahun lalu.

Tidak, ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya.

Mendapati Moira yang mematung, Hesper lantas membetulkan letak kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, "Ini aneh. Kau bersikap tidak sopan pagi ini, Moira. Apa sampai saat ini kau belum menerima kelas etikamu?"

Moira menggenggam erat gagang pintu yang masih dipegangnya. Gemetar saat memanggil Hesper, "D-daddy ..."

Moira terkejut, ini tidak sesuai ekspektasinya. Bukan kata-kata manis lah yang diterima Moira, melainkan kata-kata tajam yang hanya menyakiti hati Moira. Hesper masih sama. Masih membenci Moira. Entah kenapa, Moira terus merasa sedih dan ingin menangis.

Hesper yang mengetahui Moira akan menangis pun segera bangkit dari tempat duduknya. Tanpa melepaskan tatapan dingin nan mematikan miliknya, Hesper bergerak mendekat ke arah Moira. Setiap langkah yang diambil Hesper berhasil menghantarkan ancaman kematian bagi Moira.

"Apa yang seharusnya dilakukan seorang Lady, Moira? Berlari di dalam mansion dan membuka pintu sembarangan, begitu kah?"

"..."

Tak mendapat jawaban, Hesper kemudian berjalan melalui Moira. Tatapan mata Hesper menghunus tajam saat menemukan Beatrice berdiri tak jauh dari Moira, perempuan tua itu membungkuk ke arah Hesper.

"Sepertinya aku harus menghukummu, Moira."

Moira segera memutar tubuhnya. Matanya kemudian menerjang ke arah Beatrice yang saat ini tengah dihampiri Hesper.

"Jangan! Jangan hukum Beatrice, Daddy!"

Moira tahu betul harga diri seorang Lady terletak pada Pelayannya. Apabila seorang Lady mendapatkan hukuman karena perbuatannya, yang menanggung hukuman adalah pelayannya, bukan dirinya. Karena Moira bertindak ceroboh, maka Beatrice lah yang menerima hukuman itu.

"Lalu, apakah kau bersedia menggantikannya, Moira?"

Tubuh Moira bergetar kecil saat mendengar pertanyaan yang diajukan Hesper. Mata Moira gemetar, bahkan Moira sampai mengigit bibir bawahnya ketika membayangkan hukuman apa yang akan diterimanya.

GUILTY PLEASURE: VILLAIN DADDY [END] ✓Where stories live. Discover now