42. Hadiah

8.2K 409 110
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

"Habis dari mana?"

"Dari toilet"

"Oh yaudah sana yuk"

"Ayo"

Gus Zidan sedang mencari keberadaan sang istri, ia berputar-putar lapangan tersebut namun ia sama sekali belum menemukan keberadaan sang istri, ia melihat segerombolan santri yang sedang duduk lesehan sambil menyantap hidangan kakinya pun melangkah mendekat ke mereka semua.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Saya boleh nanya"

"Na'am Gus ada apa yah"

"Kalian lihat istri saya"

"Afwan Gus kami gak lihat" jawab santri tersebut.

"Baik terimakasih yah"

"Ngeh Gus"

Gus Zidan kembali berlalu dari sana.

"Amel" panggil Gus Zidan kala melihat gadis itu yang sedang mengambil makanan ditempat makanan prasmanan.

"Na'am Gus ada apa?"

"Kamu lihat Aqilla dimana?"

"Tadi sih di ujung sana Gus, kalo sekarang gak tau"

"Oh iya terima kasih yah Mel"

"Iya Gus"

"Ngapain cariin Aqilla yah" pikir Amel setelah kepergian Gus nya tersebut.

Gus Zidan memang tidak ingin bertanya langsung ke teman istri nya itu karena ia tahu sang istri sedang tidak baik-baik saja hubungannya selain sama Aqilla.

"Kamu lihat Aqilla" tanya Gus Zidan pada santri yang ia temui.

"Tidak Gus"

"Terima kasih"

Gus Zidan masih mencoba mencari keberadaan sang istri begitupun keberadaan teman istrinya itu.

"Gus, Gus" panggil seseorang.

Gus Zidan menoleh ke sumber suara dan ternyata itu Aqilla.

"Huh cape" ucap Aqilla.

"Di panggilin juga gusnya gak nyaut-nyaut"

"Ada apa?" tanya Gus Zidan to the poin.

"Saya mau nanya Ning Kiya nya dimana, soalnya dari tadi gak kelihatan, ada yang mau saya obrolin"

"Jadi istri saya tidak bersama kamu"

"Hah" cengo Aqilla.

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang