11. Resepsi

12.3K 418 7
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Saat ini kedua pasutri sedang melaksanakan sholat Zuhur berjamaah dan sholat Sunnah setelah akad.

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Gus Zidan membalikkan tubuhnya menghadap sang istri.

Adzkiya yang paham langsung mengulurkan tangannya dan dibawanya untuk dicium dibalas Gus Zidan dengan mengecup kening cukup lama.

Keduanya saling menatap tanpa suara.

"Umur kamu berapa Humaira"

"Hah"

"Saya tanya umurnya berapa"

"Saya"

"Hm"

"17 tahun"

"Masih muda ya" Adzkiya hanya membalas dengan senyuman.

"Kalo Gus sendiri umurnya berapa"

"Umur saya"

"Iya"

"20 tahun mau 21"

"Oh"

"Kamu gak masalah dengan umur saya"

"Ngga emangnya kenapa Gus"

"Saya pikir kamu mau cari yang seumuran"

"Umur ngga jadi patokan Gus kalo jodoh mah ngga tergantung umur kan"

Gus Zidan tersenyum "benar"

"Gus, Kiya boleh nanya ngga"

"Mau tanya apa"

"Hmm ngga jadi deh"

"Loh, tanya aja sepuas kamu mau tanya apa tadi hm?"

"Hehe ngga jadi Gus"

"Yaudah siap-siap sana" Adzkiya menganggukkan kepalanya.

Keduanya sudah siap-siap melaksanakan resepsi pernikahan mereka yang digelar di halaman pesantren Al-Husaini.

Dengan panggung megah yang bernuansa putih sangat elegan dan cantik sama seperti pakaian kedua pengantin yang berbahagia saat ini.

"Gus"

"Hm kenapa"

"Kiya laper" ucapnya malu-malu.

"Saya ambilin dulu"

"Ngga usah Gus biar Kiya aja kesana"

"Yaudah kita berdua"

"Hah"

"Maksud saya, saya juga laper ayo"

Gus Zidan meraih tangan sang istri untuk dibawa ketempat tersedianya makanan prasmanan.

"Kamu mau apa"

"Biar Kiya yang ambil sendiri Gus"

"Udah biar saya aja, kamu duduk disana dulu" tunjuk Gus Zidan pada bangku tamu yang kosong dan Adzkiya hanya menurut.

Gus Zidan menghampiri sang istri dengan nampan berisi satu porsi makanan dengan segala lauk pauk yang beragam dan satu gelas air putih.

"Makasih Gus"

"Hm"

"Gus"

"Iya"

"Katanya laper kok ambil buat Kiya aja Gus nya ngga jadi makan"

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang