34. Zalim

6.8K 322 31
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Sekolah telah usai beberapa menit yang lalu tapi Adzkiya dkk masih duduk santai di dalam kelas.

"Pulang yuk" ajak Intan semuanya langsung mengangguk.

Diperjalanan menuju asrama orang-orang masih membicarakan tentang Adzkiya.

"Dia ngeasrama!, asrama mana?" bisik salah satu santri yang masih berkeliaran di koridor asrama.

"Yaampun muka doang cantik tapi hati busuk, kalo jadi gue sih gue gak mau yah berteman sama orang seperti itu"

"Bener banget, kasihan Gus Zidan yah"

"Gimana orang tuanya yah kalo tau anaknya kaya gini"

"Mending pulang aja deh gak usah masuk pesantren"

"Malu-maluin pesantren aja"

Begitulah bisikan-bisikan para santri yang berpapasan dengan Adzkiya.

Amel ingin membalas semua itu tapi langsung di tahan Adzkiya.

"Jangan Mel, aku ngga papa kok" ucapnya tersenyum.

"Tapi mereka udah kelewatan"

"Biarin aja"

Mereka kembali melanjutkan perjalan mereka menuju kamar asrama.

*****

"Guys harini kan ada pengajian gimana kalo kita pakai abaya hitam yang samaan itu" usul Intan.

Mereka memang mempunyai baju yang samaan.

"Kiya kan gak ada masa kita doang" ucap Aqilla.

"Oh iya yah hehehe maaf Kiya" ucap Intan meringis.

"Ngga papa kalo kalian mau pakai itu, nanti aku bisa pakai yang warna hitam jadi tetap sama kan"

"Jangan nanti kami cari baju yang lain aja" ucap Intan.

"Oh iya aku mau ngasih kalian sesuatu" ucap Adzkiya bangkit dari duduknya menuju lemari.

"Apaan guys" tanya Intan yang lain hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.

Adzkiya kembali dengan tasnya yang ia bawa saat ke asrama. Ia duduk kembali dan langsung membuka tas dan mengeluarkan beberapa pakaian yang masih terbungkus plastik.

"Kamu mau jualan Kiya" tanya Janna diluar nalar.

"Aneh Lo masa dia mau jualan" kesal Amel kenapa Janna sampai bisa kepikiran sampai situ.

"Ya siapa tau habisnya bawa bajunya banyak banget"

"Ngga, aku ngga jualan aku mau ngasih ke kalian"

"Hah" cengo yang lain.

"Ngasih ke kita" tanya Intan mewakili yang lain.

Adzkiya langsung menganggukkan kepalanya.

"Iya pilih aja yang mana cocok buat kalian"

"Ini serius" Aqilla masih tidak mengerti.

"Iya Qilla, dari pada ngga ke pake kan mending aku kasih ke kalian"

"Kok bisa gak ke pake"

"Bajunya ke besaran, tapi setelah aku pikir-pikir kayanya muat deh buat kalian"

Janji Sakral ZiyaWhere stories live. Discover now