30. Masalah

10.9K 390 27
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Adzkiya sudah menunggu satu jam lebih setelah acara masak-masak untuk makan malam tapi suaminya tak kunjung datang, alhasil mata cantik itu tertutup karena sudah lelah menunggu dan sangat mengantuk.

Adzkiya tertidur dengan meringkuk didalam selimutnya.

"Assalamualaikum" Gus Zidan masuk kedalam kamar yang pertama kali ia lihat istrinya sudah tertidur pulas, Gus Zidan tersenyum sebelum kakinya melangkah masuk kekamar mandi.

Gus Zidan sudah selesai dengan urusannya dikamar mandi ia menyusul istrinya. Gus Zidan merebahkan badannya disamping sang istri yang membelakangi dirinya. Ia memeluk tubuh mungil sang istri dari belakang.

Merasa ada yang berat menindihnya, Adzkiya membuka matanya dan ternyata ada tangan kekar yang memeluknya. Adzkiya tersenyum ia tahu milik siapa tangan tersebut. Adzkiya membalikkan badannya menghadap kebelakang, ia melihat suaminya tersenyum terhadapnya.

"Udah jam berapa mas?"

"Jam sepuluh malam sayang" Gus Zidan mengecup kening sang istri cukup lama.

"Mas dari mana"

"Dari luar, udah ya tidur" Gus Zidan mengelus punggung sang istri, Adzkiya lebih masuk kedalam pelukan sang suami dan kembali mencari kenyamanan dalam pelukan tersebut.

Adzkiya tertidur kembali begitupun Gus Zidan juga ikut menidurkan dirinya.

Pukul 03.45 Adzkiya terbangun karena merasakan perutnya yang teramat sakit.

"Sthhh aw" Adzkiya meremas perutnya agar sakitnya berkurang tapi tidak berhasil yang ada perutnya semakin sakit.

"Aw sakit banget" kedua matanya sudah berair.

"Sthhh m-mas" panggilnya susah payah.

"M-mas perut Kiya sakit" Adzkiya mencoba membangunkan suaminya.

Merasa ada yang bergerak disampingnya mata hitam legam milik Gus Zidan terbuka. Yang ia lihat istrinya yang terduduk sambil meremas perut.

"Astagfirullah sayang kamu kenapa" Gus Zidan langsung duduk.

"Perut Kiya sakit" ucapnya sudah berlinang air mata.

Gus Zidan langsung memeluk sang istri dan memberikan elusan pada perut milik sang istri.

"Kok sampai sakit kaya gini" Adzkiya menggeleng dalam pelukan sang suami.

"Sebentar" Gus Zidan melepas pelukannya dan berjalan keluar kamar.

Setelah beberapa menit Gus Zidan masuk ke kamar dengan membawa segelas air hangat.

"Minum dulu" Gus Zidan menyerahkan gelas tersebut ke tangan sang istri.

Adzkiya langsung meminumnya perlahan, sedangkan Gus Zidan mengambil minyak kayu putih didalam laci dan kembali ikut duduk di atas kasur ia menyingkap sedikit baju yang dikenakan sang istri dan mengoleskan minyak kayu putih ke perut sang istri.

"Gimana" tanya Gus Zidan.

"Udah enakan mas makasih ya"

"Kamu tiduran lagi aja ya saya mau sholat dulu"

"Kiya ikut ya"

"Emang kuat"

"Kuat kok mas"

"Yaudah ayo ambil wudhu dulu"

Janji Sakral ZiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang