Janji Sakral Ziya

12. Cemburu

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Sesuai perkataan Adzkiya tadi pagi, pasangan baru ini langsung pergi kepemakaman setelah selesai sarapan pagi.

"Kalian mau kemana?" tanya Abi Hasan.

"Abi, Kiya mau ke makam ummi sebelum nanti balik ke pesantren Gus Zidan"

"Oh yasudah kalian hati-hati"

"Iya bi, Zidan izin bawa ya" izin Gus Zidan pada sang mertua.

"Kamu tidak perlu minta izin sama Abi nak, dia istri kamu mau kamu bawa kemana aja itu terserah kamu, tapi Abi cuman berpesan bawa dia pada hal kebaikan" ucap Abi Hasan.

"Makasih bi, insyaallah akan Zidan bawa terus dia kepada hal yang baik"

"Yaudah kalo gitu kita pamit ya bi"

Abi Hasan mengangguk.

"Assalamualaikum" salam keduanya sambil mencium punggung tangan Abi Hasan bergantian.

"Waalaikumussalam"

*****

Keduanya tiba di TPU kurang lebih 25 menit dari pesantren. Keduanya turun dari mobil.

"Humaira" Adzkiya menengok kearah sang suami.

"Iya Gus kenapa?"

"Kamu tunggu dulu dibawah pohon itu nanti saya nyusul" tunjuk Gus Zidan pada pohon cermai yang lebat buahnya.

"Memangnya Gus mau kemana?"

"Saya mau beli bunga tabur dulu"

"Kiya ikut aja Gus"

"Jangan Humaira kamu kesana aja"

"Kenapa, Gus tega ninggalin istrinya sendiri dibawah pohon, ini pemakaman loh Gus kalo Kiya kenapa-napa gimana"

"Nauzubillah Humaira, bukan seperti itu maksud saya"

"Yaudah kalo gitu bawa Kiya"

Gus Zidan menghela napas pasrah, ia baru tau ternyata istrinya ini keras kepala sekali.

Sabar ya Gus xixixi...

"Yaudah ayo" Gus Zidan menggenggam tangan sang istri dengan erat.

Tiba mereka di toko penjualan perlengkapan makam yang tidak jauh dari area pemakaman. Karena harini hari Jum'at TPU kali ini ramai dikunjungi para keluarga yang ziarah termasuk toko ini.

"Bu saya mau beli bunga tabur"

"Bu air nya satu botol"

"Bunga ini berapa Bu"

Begitulah kira-kira toko tempat penjualan perlengkapan makam. Semua orang berdesak-desakan ingin keperluan mereka terpenuhi lebih dulu.