|SW 94| Suami Siaga

Start from the beginning
                                    

"Tuh, kan, pasti selama aku syuting gak bisa makan dengan tenang, ya? Makanya kamu sedia roti sama susu di kamar?" Arsa bermonolog pada dirinya sendiri merasa kasihan pada istrinya yang sudah terlelap saat ini.

Kurang lebih tiga puluh menit lamanya seorang Arsa bersih-bersih rumah, kini giliran ia menjadi seorang koki agar sang istri bisa makan malam saat ini. Kenapa ia tidak membeli makanan? Karena ia ingin memastikan anak dan istrinya memakan makanan yang sehat dan bersih. Itu lah mengapa ia putuskan untuk pergi ke dapur dan memasak saat ini.

"Buat nasi goreng aja apa, ya?" tanya Arsa lagi-lagi bimbang harus memasak apa.

"Iya, deh. Nasi goreng aja tapi tanpa minyak," balas Arsa menyakinkan dirinya mencari resep di google untuk masakannya.

Ia memulai ritual menjadi seorang koki dadakan setelah aktivitas nya yang melelahkan. Bahkan ia membuka jaket dan meninggalkan kaos hitam yang saat ini ia kenakan. Bermodalkan google, ia meraih bahan-bahan yang ia butuhkan dari dalam kulkas. Tak lupa ia juga meraih dimsum untuk ia goreng sebagai lauk mereka nanti.

"Anjir pedih banget mata gue," ucap Arsa saat matanya berair karena mengupas bawang.

"Cabainya tiga. Terus di blender," ucap Arsa lagi seraya memasukan bahan-bahan ke dalam blender. Setelah semuanya ia masukan, blender pun ia nyalakan agar semua bahan yang ia masukan halus di dalam.

"Oke sekarang kita goreng dimsum dulu," ucap Arsa saat minyak sudah panas.

"Kamu ngapain?" Perkataan seseorang membuat Arsa tampak terkejut dan menoleh ke belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu ngapain?" Perkataan seseorang membuat Arsa tampak terkejut dan menoleh ke belakang. Saat itu lah ia melihat Anindya bangun dan berjalan menuju dirinya saat ini.

"Aku mau buat makan malam," balas Arsa yang kemudian menutup wajan agar minyaknya tidak kemana-mana.

"Eh, gak usah. Itu kewajiban aku sebagai istri. Kamu duduk aja. Pasti ----"

"Kamu juga pasti capek, kan?" potong Arsa berjalan mendekat, lalu meraih pinggang istrinya untuk mendekat ke arahnya.

"Iya. Hari ini anak kita rewel banget. Susah banget ditinggal makanya rumah berantakan. Maaf, ya," balas Anindya apa adanya.

Arsa menganggukkan kepalanya. Ia memberikan ciuman di dahi istrinya lalu tersenyum padanya.

"Gak apa-apa. Selagi aku bisa bantu pasti aku bantu. Aku gak capek kalau itu soal kamu. Lagian wajar kok rumah berantakan kalau punya bayi. Kamu bisa tidur aja aku udah senang, jadi jangan pikirkan pekerjaan rumah. Kalau kamu bisa kerjakan ya kerjakan, kalau enggak biar aku yang selesaikan setelah pulang," jelas Arsa membuat Anindya terus menatap matanya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now