|SW 2| Surat Perjanjian

15.2K 638 321
                                    

Hello, my friends.
Pembaca baru atau lama jangan lupa
Tinggalkan jejak kalian, komen, vote,
Follow? Ya kali gak follow aku ini guyss.
Terimakasih guys. KOMEN YES💜👇
••••••••••••••♪•••••••••••••••♪••••••••••••••••••••♪•

Pernikahan tanpa cinta itu memang susah, ya, baru hari pertama jadi istri udah di suruh tanda tangan surat perjanjian aja, apa kabar kalau udah beberapa bulan ke depan bisa kurus tak tersisa.
|Anindya Saraswati Putri|

Happy Reading!

~~~~~''~'''~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~''~'''~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Malam ini ada jadwal pemotretan Sa. Gimana sama istri Lo?" tanya pria yang duduk di kursi belakang, karena bangkunya diisi oleh seorang perempuan yang bahkan belum sadarkan diri sekarang.

Mata Arsa terlihat melirik seorang perempuan yang sudah cukup lama pingsan di sampingnya. Ia pikir perempuan ini tidak pingsan, melainkan tidur dengan waktu yang lama.

"Langsung jalan aja. Klien nomor satu, Ram. Lo tahu sendiri sumber kekayaan gue dapat dari mereka," balas Arsa santai dengan badan yang ia sandarkan.

"Terus istri Lo? Kalau dia sampai keluar mobil bahaya gak, sih? Secara fan ----"

"Jangan dibawa ribet. Kunci aja di sini. Lagian pingsan lama banget kaya mau mati aja," potong Arsa cepet seolah tidak mau diambil pusing.

Rama sebagai manager dan juga asisten pribadi Arsa yang serba bisa hanya bisa terdiam ditempatnya. Ketika Arsa sudah bicara, maka ia tak akan pernah bisa membantah perkataan nya. Jujur ia bersyukur pada akhirnya ia mempunyai pekerjaan yang mana sahabatnya sendiri yang meminta dirinya menjadi asisten pribadinya.

"Ini surat perjanjian yang Lo minta udah jadi," ucap Rama seraya menyodorkan sebuah berkas yang tertutup dengan map.

Arsa membuka matanya. Ia meraih, lalu membacanya. Sudah sangat pas isinya seperti yang ia mau atas pernikahan yang sebenarnya hanya sia-sia saja.

"Bangun," ucap Arsa dengan nada dinginnya.

Tidak ada jawaban dari perempuan yang tetap sama di posisinya.

"Bangun anjir," ucap Arsa kali ini menggoyangkan lengan milik Anin, namun tak cukup untuk membangunkan perempuan yang ketika tidur susah sekali dibangunkan.

"Air," pinta Arsa seraya menyodorkan tangannya pada Rama. Tak lama setelah itu Rama memberikan dirinya air. Ia membuka botolnya, lalu meneteskan beberapa bulir air ditangannya. Secara sengaja ia mencipratkan air itu hingga mengenai wajah Anindya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang