|SW 40| Peran Pengganti

9.2K 377 239
                                    

Halo besti, ketemu lagi sama Arum. Terimakasih untuk para pembaca SW yang telah memberikan komentar di part sebelumnya. Semoga kegiatan kalian selalu dilancarkan, ya, amin.

Di part kali ini GIVE ME 100 KOMEN GUYS. Kalau sampe besok gak tembus segitu aku libur up dulu, ya hehehe. Maaf author banyak mau 😭

Oke, ya? GIVE ME 100. YANG PADA SIDERS YUK SALING BANTU KALAU PENASARAN SAMA PART SELANJUTNYA. TERIMAKASIH 💜🥰

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Orang pertama tidak selamanya menjadi yang utama. Terkadang perannya bisa berubah, jika ada orang kedua yang selalu ada. Perihal cinta bisa berubah, yang pertama bisa menjadi yang kedua, begitu juga sebaliknya.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Cantik banget," puji Arsa yang baru saja membuka mata, menemukan Anindya yang tengah tertidur pulas di sampingnya. Arsa menaikan sedikit selimut untuk menutupi bagian dada yang terbuka karena ulah dirinya.

Seputar kejadian semalam masih terngiang-ngiang dalam pikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seputar kejadian semalam masih terngiang-ngiang dalam pikirannya. Kemarin malam adalah malam terindah untuknya, tapi tidak tahu apakah menjadi indah juga untuk Anindya yang terus menangis karena ulahnya. Arsa sesekali tersenyum, bahkan menutup wajahnya sendiri karena malu sebrutal itu pada Anindya. Padahal niatnya hanya ingin menciumnya, tapi kenapa sampai membuka semuanya? Bahkan menaruh benih dalam rahimnya. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ia akan melakukannya, apa lagi dengan rasa yang belum sempurna dalam hatinya.

"Anjir kenapa gue malu sendiri," tutur Arsa kemudian menelentangkan badannya, dengan selimut yang sama-sama menutupi badannya. Ia memandang langit-langit kamar dengan senyuman yang terus terbit saat mengingat momen tersebut bersama Anindya.

"Hiks ... Hiks ..." Arsa yang sibuk memikirkan momen indah, harus menolehkan kepalanya saat ia mendengar tangisan keluar dari Anindya. Arsa menatap Anindya penuh rasa khawatir saat ini.

"Lo jahat sama gue," tutur Anindya dengan tangisannya, seraya memegang selimutnya.

"Jahat? Kenapa?" tanya Arsa yang tentu saja bingung ditempatnya.

"Katanya sekali aja, tapi berkali-kali. Sakit tahu, bisa-bisa gue gak bisa jalan karena Lo," tutur Anindya menghapus air matanya karena ulah Arsa.

Arsa yang mendengar hal tersebut justru tertawa. Jujur dalam hatinya ia merasa iba, tapi ekspresi dan tangisan Anindya saat bangun tidur membuat dirinya tertawa. Baginya Anindya lucu karena menangis seperti anak kecil.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now