|SW 12| Orang Lama

9.2K 421 22
                                    

Halo guys. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Karena di part sebelumnya tidak memenuhi target hari ini aku up satu part aja ya 🥰
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian berupa komen & Vote. Terimakasih 💜

•••••••••••••••••••••••••••••••√••••••••√√√√

Mau seberapa lama apa pun hubungannya, statusnya, tetap orang lama yang menjadi pemenangnya.
|Anindya|

HAPPY READING!

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Anindya pel, ya, pa," ucap Anindya dengan tangan yang membawa baskom berisi air hangat dengan kain pelnya.

Anindya yang menginap di rumah sakit tiba-tiba terkejut ketika hari sudah pagi dan posisi tidurnya di kasur, sementara Arsa di sofa. Ya, mungkin pria itu merasa bersalah pada dirinya, tapi apa pun yang dilakukannya, Arsa tetap suaminya. Membalas kebaikan Arsa, pagi ini ia berinisiatif untuk mengepel tubuh sang papa mertua. Tujuannya agar debu di badannya hilang dan merasa lebih segar dari sebelumnya.

Sang mama mertua yang pulang untuk beristirahat membuat dirinya harus berjaga dan merawat sang papa mertua, walau harus izin dari koasnya. Ya, harusnya ia berangkat pagi hari ini, namun karena sang papa mertua tidak ada yang menjaga dan Arsa sedang tidur ia putuskan untuk berjaga sampai sang mama mertua kembali ke ruangan.

"Maaf, ya, pa. Anindya pel papa biar papa lebih segar badannya," ucap Anindya mulai membersihkan tangan, wajah, hingga kaki sang mertua dengan rasa sayangnya.

Sang papa mertua hanya bisa menerimanya. Wicaksana sendiri merupakan papa dari seorang Arsa yang jatuh sakit karena masalah kesehatannya. Sang papa mengalami stroke yang membuat dirinya tidak bisa menggerakkan separuh badannya. Untuk bicara pun terlihat susah. Semua usaha telah dilakukan oleh Arsa dan mamanya, tapi sampai sekarang hanya sedikit perkembangan yang bisa ia lihat dari harapan Arsa untuk kesembuhan papanya. Hal itu tentu saja membuat Anindya merasa prihatin dan sampai sekarang belum mengetahui penyebab sakitnya karena apa.

"Papa suka bubur ayam gak? Kebetulan Anindya udah beli bubur 4 sama buah-buahan untuk mas Arsa," tanya Anindya pada papa mertuanya yang kemudian menganggukan kepalanya.

"Anindya siapkan ya, pa," ucap Anindya menyingkirkan kain pel, menaruhnya diatas meja kemudian kembali dengan bubur ayam yang sudah ia buka.

Anindya menguapkan bubur itu pada Wicaksana yang kemudian mengunyahnya. Wicaksana terlihat senang dengan kedatangan Anindya sebagai menantunya. Terbukti dengan bagaimana ia merawat dirinya membuat ia tak salah pilih menjodohkan Arsa dengan Anindya.

Anindya menyuapi Wicaksana dengan telaten seolah-olah Wicaksana adalah papa kandungnya. Mengelap bibirnya dengan tisu kala bubur jatuh, memberikan minum saat meminta minum. Tentu saja hal itu disaksikan oleh Arsa yang baru saja keluar dengan wajah bantalnya, namun tetap tampan untuk di pandang oleh mata. Arsa duduk di sofa, ia melihat bagaimana Anindya merawat sang papa. Hal tersebut membuat dirinya merasa bersalah karena mengatakan hal yang tidak-tidak pada dirinya.

"Eh, udah bangun," ucap Anindya tersenyum seraya menatap Arsa yang bahkan menatapnya dengan tatapan tajam miliknya.

"Mas suka bubur? Kebetulan Anindya pesankan 4 bubur. Satu untuk mas, satu untuk Anindya, dan untuk papa sama mama. Anindya juga udah siapkan buah buat mas Arsa," ucap Anindya seraya menolehkan kepalanya pada Arsa, lalu kembali menyuapi papa mertuanya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang