|Bab 21| Asa

7.9K 367 81
                                    

Halo besti. Ketemu lagi sama Arum. Btw mau tanya dong kalian tuh kalau aku up siang sama malam mau gak, sih? Atau cukup satu kali aja dalam sehari? Komen dibawah guys 👇

Please banget guys butuh effort untuk nulis, semua author pasti akan sedih kalau banyak pembaca yang SIDERS. Tolong guys yang belum pernah komen sama sekali gass komen. KOMEN DULU BARU BACA OFFLINE 🥰💜

TERIMAKASIH 💜🥰
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Dunia lebih ramah sama perempuan cantik, is beauty privilege. karena realita membuktikan pintar aja gak akan cukup untuk dihargai orang. Kamu cantik Kamu aman.
|Anindya|

HAPPY READING 💜

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Suprise!"

Suara lantang saat membuka mobil membuat ia terkejut setengah mati ditempat duduknya. Matanya seolah membulat sempurna kala yang ia temui saat ini adalah sahabatnya. Anindya bahkan menutup mulutnya tak percaya.

"Kanaya," ujar Anindya menatap sahabatnya yang berada di kursi pengemudi.

"Selamat datang ibu Anindya. Salam kenal saya Kanaya manager sekaligus asisten pribadi ibu selama jadi artis," ucap Kanaya memperkenalkan dirinya formal pada Anindya.

"Aaaaaa ...." Anindya tampak memeluk senang Kanaya, begitu juga sebaliknya. Mereka berdua tersenyum satu sama lain, namun sedetik kemudian Anindya terlihat berkaca-kaca.

"Gue gak nyangka Lo daftar ----" Anindya tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Ia merasa terharu karena Kanaya selalu ikut dalam perjuangan di saat dirinya susah maupun senang.

"Eh, jangan nangis. Mata Lo nanti sembab. Hari ini jadwal Lo pemotretan jadi hapus air mata Lo," pinta Kanaya seraya menyodorkan sebuah tisu.

Anindya mengambil tisu tersebut, ia menghapus air matanya yang mengalir deras lalu mengibaskan tangannya agar tak menangis lagi ditempatnya.

"Kita ngobrol sambil jalan, ya. Soalnya takut telat dan berbahaya buat kita semua," ucap Kanaya yang kemudian mengemudikan mobil perusahaan untuk mengantarkan Kanaya ke agensi.

"Lo bikin gue terharu. Gue bisa sendiri kok, Nay. Gue takut kuliah Lo terganggu karena gue," tutur Anindya yang kemudian pindah tempat duduk di samping Kanaya yang tengah mengemudikan mobilnya.

"Gue tahu Lo kuat, tapi Lo tahu sendiri gue suka tantangan dan hal baru. Gue rasa ikut berpartisipasi selagi dapat uang gak masalah, kan? Kita bisa ngerjain bareng dan melakukan kegiatan bareng juga. Seru kalau dibayangin," jelas Kanaya yang memang menyukai tantangan.

Anindya tak habis pikir dengan jawaban yang diberikan oleh Kanaya. Memang betul sahabatnya menyukai hal baru, tapi terjun langsung menjadi asisten pribadi tentu akan menguras tenaga. Selain harus mengatur jadwal, menerima pekerjaan, dan menjaga dirinya pasti Kanaya akan kewalahan.

"Gue masuk sini bukan jalur uang, ya. Gue dites dulu anjir. Bela diri, pintar gak komunikasi dan sebagainya. Terbukti kalau gue sekarang jadi asisten Lo, berati gue emang pintar dan layak. Jadi Lo tenang aja, pasti aman," timpal Kanaya saat mengetahui Anindya hanya diam disampingnya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang