💐Part 65 : Uncle nakal!💐

331 12 0
                                    

Mereka bertiga pun sibuk main. Hingga datang kedua pasangan pasutri muda. Gio pun dengan heboh langsung menghampiri Safa, sementara Natasha ia memilih untuk langsung pergi ke dapur. Tadi ia dan suaminya habis membeli beberapa bahan masakan yang menurut nya kurang.

"Wah ini sih benar mirip dengan Ola" ucap nya yang langsung mencubit pipi Safa. Safa pun langsung merasa takut. Ia langsung menjauh dan mendekat kearah Azzam. Melihat Safa yang menjauh tak menyurutkan langkah pendekatan Gio.

"Mau main sama Uncle ya, kita main Barbie" ucap Gio yang langsung mengambil boneka Barbie pemberian dari Risa. Iya pun mulai menguncir kembali rambut Barbie. Dan seperti nya Safa pun sudah tidak terlalu takut. Ia sibuk memperhatikan Gio yang sedang menguncir rambut bonekanya.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena setelah nya Gio malah merusak boneka Barbie itu hingga kepalanya terlepas. "Hua.... uncle nakal!" ucap Safa yang menangis histeris.

"Uncle!" teriak Azzam yang tidak terima melihat Safa menangis. Azzam langsung menatap tajam uncle nya itu. Abrar dan para laki-laki langsung menghampiri sumber kegaduhan.

Abrar pun merasa khawatir melihat Safa yang menangis histeris seperti ini. Pasalnya kemarin ketika jatuh pun tangis Safa tidak sekencang ini. "Safa kenapa, ada yang sakit?" tanya Abrar beruntun. Ia pun langsung meneliti seluruh tubuh Safa. Namun tidak ada luka sama sekali.

"Uncle, Uncle itu nakal. Dia lusak boneka Balbie Safa" ucap Safa sambil menangis sesenggukan. Abrar pun langsung menggendong Safa. Seluruh perhatian semua orang langsung tertuju ke arah Gio. Mereka menatap tajam Gio. Sementara Gio ia langsung merasakan gemetar melihat tatapan itu.

"Udah ya jangan nangis, nanti kita hukum uncle Gio nya" ucap Abrar menenangkan. Namun tangis Safa tidak kunjung reda. "Nanti kalo Oma malah gimana?" tanya Safa.

Abrar dan semua orang yang disana terkekeh geli. Jadi penyebab Safa menangis karena takut di marahi Mama Risa karena sudah merusakkan boneka milik nya. "Oma tidak akan marah, jadi Safa jangan takut ya" ucap Abrar.

"Benelan uncle?" tanya Safa dengan menatap Abrar, matanya terlihat sedikit merah karena habis menangis. Abrar pun langsung menganggukkan kepalanya. Gio pun langsung menghampiri Safa. "Uncle minta maaf ya, uncle ajak Safa beli lagi bonekanya ya" ucap Gio.

Namun Safa langsung menggelengkan kepalanya ribut. "Ga mau, Safa ga mau sama uncle!" ucap Safa yang memberontak tidak ingin dipegang Gio.

Abrar pun dengan segera langsung membawa Safa ketempat lain. Ia membawa Safa menuju ke halaman belakang. Disana ada taman dan juga kolam ikan. Belum lagi kolam renang yang membentang lebar.

Abrar pun menurunkan Safa ditepi kolam ikan. "Uncle ikannya banyak sekali!" seru Safa. Ia senang melihat ikan yang berwarna warni.

"Safa, mau tidak memberi makan ikannya?" tanya Abrar. Bukannya menjawab Safa malah kembali melemparkan pertanyaan kearah Abrar. "Emang boleh uncle?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya.

Abrar yang merasa gemas pun langsung mencubit pelan pipi Safa. "Tentu boleh" jawabnya. Setelah nya Abrar pun langsung membawa makanan ikan. "Uncle makanan ikannya lucu, walna walni kayak pelmen" ucap Safa.

"Iya tapi Safa jangan memakannya ya, soalnya ini kan makanan untuk ikan" ucap Abrar. Safa pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ini Safa kasih makan ikannya, tapi jangan banyak-banyak ya" ucap Abrar. Safa pun kembali menatap Abrar. "Kenapa uncle, nanti ikannya ga kenyang gimana. Kan kasihan " ucap Safa dengan polosnya.

Mendengar ucapan Safa membuat Abrar pun tertawa terbahak-bahak. Entah mengapa berbicara dengan Safa sangat menyenangkan sekali.

"Tidak kalo banyak-banyak nanti ikannya malah mati " ucap Abrar. Safa pun menganggukkan kepalanya. Ia mulai memberikan makanan untuk ikan-ikan itu. "Uncle lihat ikannya makan!" ucap Safa antusias.

Abrar pun langsung mengelus puncak kepala Safa. Ia merasa bahagia melihat senyum bahagia Safa. Di sisi lain Ola pun merasa senang melihat pemandangan ini. Iya, disuruh oleh Mama Risa memanggil Abrar dan Safa untuk makan. Namun ia malah disuguhkan oleh perilaku manis keduanya.

Ola pun perlahan melangkahkan kakinya, mendengar suara langkah kaki yang mendekat Abrar pun mengalihkan tatapannya kearah Ola. "Ayo kita makan dulu ya" ucap Ola.

Safa yang mendengar nya langsung menganggukkan kepalanya, ia pun langsung menghampiri Ola. Ola pun langsung menggandeng tangan Safa. Sementara Abrar ia hanya mengikuti langkah kaki kedua perempuan dihadapan nya.

Safa pun langsung mengambil posisi duduk di sebelah Azzam. Sementara Ola dan Abrar duduk bersebelahan. Para Oma pun dengan antusias menawarkan beberapa makanan. Bahkan piring keduanya hampir penuh jika Ola tidak menghentikan nya. "Mama, dan Bunda sudah ya ini terlalu banyak untuk ukuran anak-anak" ucap Ola.

Mama Risa dan Bunda Dara pun langsung terkekeh geli. Mereka terlalu antusias dan melupakan jika kedua cucunya itu masih lah anak kecil. Safa pun terdiam ia tidak menyukai sayur. Azzam yang melihatnya pun langsung mengambil sayur dari piring Safa dan memindahkan nya ke piring nya.

Safa pun langsung tersenyum, setelah itu ia pun langsung memakan makanannya. Semua orang disana memperhatikan kedua nya. Keduanya terlihat saling memperhatikan satu sama lain.

"Ola kamu menginap ya disini, Mama masih rindu sama cucu Mama ini" ucap Mama Risa yang terlihat memohon. Ola pun langsung menatap kearah Abrar. Ia seperti meminta ijin dari Abrar.

Setelah selesai makan, semua keluarga pun langsung berkumpul diruang tengah. Tidak lupa kedua kakek yang tampak akur mengajak main Safa. Keduanya terlihat saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari Safa.

Pada awalnya Safa takut, namun lama kelamaan ia pun mulai luluh ketika banyak nya mainan. Bahkan kedua Kakek itu mau saja diajak bermain boneka Barbie.

"Lihat Safa, bagus Barbie nya dari Kakek kan" ucap Alex. Faiz pun tidak mau kalah, ia langsung memamerkan Barbie yang dibelikan untuk Safa. "Tidak Safa itu jelek, bagusan Barbie dari Kakek Faiz " ucap Faiz tidak mau kalah.

Alex pun tidak terima, hingga akhirnya terjadi perdebatan di antara keduanya. Safa pun terlihat kebingungan karena saat ini kedua Kakek nya malah sibuk berdebat.

Mama Risa dan Bunda Dara pun langsung menghampiri kedua suaminya masing-masing. Mama Risa dengan gampang nya memberikan pukulan dipunggung Alex. Membuat Alex langsung terpekik. "Kamu ini gimana sih mas, kalian malah bertengkar. Lihat Safa terlihat bingung" tegur Mama Risa.

Keduanya pun langsung terkekeh, entah mengapa mereka seperti itu. Mama Risa membawa Safa menjauh. Ia memberikan beberapa cookies buatan Bunda Dara. Dan Safa dengan lahap memakannya. Ia memakan cookies itu dengan pandangan yang masih fokus kearah tv.

Hingga tidak lama kemudian Safa tertidur dengan bersandar di sofa. Cookies yang masih ada dikedua tangannya. Tidak lupa di sudut bibirnya ada bekas remahan cookies. Abrar pun langsung menggendong Safa dan memindahkan nya menuju ke kamar nya.

💐💐💐
Declairs
Sabtu, 4 Mei 2024

A Different New Life In The NovelDonde viven las historias. Descúbrelo ahora