💐Part 24•||Bertemu Ola||•💐

1.1K 82 2
                                    

Abrar memarkirkan motornya secara asal, bahkan ia sudah diteriaki oleh tukang parkir untuk tidak memarkirkan motornya sembarangan. Namun Abrar mengacuhkannya. Ia pun langsung masuk kedalam sebuah restoran.

Abrar mengedarkan pandangannya kesekeliling nya. Namun ia sama sekali tidak menemukan keberadaan Ola ataupun Austin. Keadaan restoran tidak terlalu ramai karena mendekati waktu tutup. Abrar menghela nafasnya. Abrar pun berpikir jika saat ini Austin sengaja menyembunyikan keberadaan Ola.

Austin sengaja memutus semua akses untuk melacak keberadaan Ola. Abrar seharusnya sudah bisa menduga hal ini, Austin sangat menyayangi Ola. Dan mungkin saat ini Austin sedang membalas perlakuannya kepada Ola tadi. Abrar langsung mengacak rambutnya dengan kasar ia merasa frustasi.

"Pak tolong pindahkan motornya karena menghalangi pintu masuk!" tegur salah satu pegawai restoran. Abrar pun menatap pegawai itu dengan tajam, ia langsung pergi begitu saja. Sementara pegawai itu hanya bisa menghela nafasnya.

Sementara Abrar langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Karena tidak fokus ia hampir saja ditabrak oleh sebuah mobil. Untung pengendara mobil dengan cepat membanting setirnya.

"Woi kalo bawa motor yang benar, jangan ugal-ugalan. Mau mati Lo!" teriak pengendara mobil dengan kesal. Abrar pun hanya bisa menundukkan kepalanya. "Maaf Pak" ucap Abrar. Namun pengendara mobil itu sama sekali tidak menghiraukan ucapan Abrar. Ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Abrar sendiri.

Abrar kembali mengendarai motornya menuju ke rumahnya. Ia memarkirkan motornya dengan sembarangan di depan kediamannya. Abrar langsung memberikan kunci motornya kepada salah satu pengawal. Pengawal itu pun sudah mengerti dengan maksud Abrar. Ketika sampai di dalam ia terkejut melihat keberadaan Mama Risa yang sedang berbicara dengan Bunda Dara.

Abrar langsung menghampiri keduanya dan langsung menyalami tangannya. Abrar duduk di salah satu kursi yang tersedia. "Jadi bagaimana kamu sudah bertemu dengan Ola?" tanya Bunda Dara. Abrar pun langsung menggelengkan kepalanya dengan lesu.

Baik Bunda Dara maupun Mama Risa merasa kasihan melihat Abrar seperti itu. "Austin seperti sengaja menyembunyikan keberadaan Ola" ucap Abrar. Mama Risa sudah bisa menduga ini, bagaimana pun ia tahu seperti apa sifat Austin. Austin begitu menjaga dan menyayangi Ola.

"Maafkan Austin ya, seharusnya dia tidak ikut campur dalam masalah rumah tangga kamu sama Ola" ucap Mama Risa merasa bersalah. Abrar pun langsung menggelengkan kepalanya. "Abrar tahu Austin melakukan itu karena sayang sama Ola. Lagi pula ini juga kesalahan Abrar, harusnya Abrar bisa menahan emosi" jelas Abrar.

"Abrar mau minta maaf sama Mama, karena sudah membuat Ola sedih" ucapnya nya dengan nada bersalah. Bunda Risa tersenyum teduh kearah Abrar. "Nanti Bunda akan usaha untuk ikut mencari tahu keberadaan Ola. Mama akan terus mencoba menghubungi Ola dan juga Austin" ucap Mama Risa.

Setelah itu Mama Risa pun pamit untuk pulang. Sementara Abrar langsung pergi menuju ke kamarnya. Bunda Dara merasa sedih melihat Abrar seperti itu. Bunda Dara pun teringat jika Abrar saat ini masih belum makan.

Bunda Dara secara khusus menyiapkan makan untuk Abrar. Bunda Dara mengetuk pintu kamar Abrar. Namun karena karena tidak mendapatkan jawaban dari Abrar Bunda Dara masuk kedalam kamarnya. Saat ini Abrar sedang membelakanginya, ketika dekat dengan Abrar. Bunda Dara bisa melihat apa yang sedang dilakukan Abrar saat ini. Saat ini Abrar sedang memandangi foto Ola.

Bunda Dara pun menepuk bahu Abrar, "Abrar!" panggil nya. Abrar pun langsung membalikkan badannya. "Ada apa Bunda?" tanya Abrar. "Makan dulu, kamu belum makan kan" ucap Bunda Dara.

Abrar pun langsung menggelengkan kepalanya, menolak. "Nanti saja Bunda" ucap Abrar kepada Bunda nya. Bunda Dara menghelas nafasnya. "Kamu harus makan, jika kamu sakit bagaimana kamu bisa mencari Ola" ucap Bunda Dara.

Bunda Dara menyimpan makanannya diatas nakas. "Bunda simpan di sini makanan nya" ucap Bunda Dara. Setelah itu Bunda Dara pun langsung keluar dari dalam kamar Abrar. Ketika keluar dari kamar Abrar, Bunda Dara berpapasan dengan suaminya, Sean.

"Di mana anak itu?" tanya Sean kepada Bunda Dara. Bunda Dara sudah menduga jika suaminya ini sudah mengetahui masalah yang menimpa Abrar. "Sudah biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri" ucap Bunda Dara.

Setelah itu Bunda Dara pun langsung menarik tangan Sean. "Lebih baik kamu makan dulu" ucap Bunda Dara. Sean pun hanya bisa menganggukkan kepalanya dan mengikuti Bunda Dara. Kedua nya pun makan malam bersama.

💐💐💐

Keesokan harinya Abrar tetap melakukan aktivitas nya seperti biasa. Pergi ke kampus dan juga menyelesaikan pekerjaannya. Namun Abrar seringkali kurang fokus karena memikirkan keberadaan Ola. Bahkan ia sempat ditegur di oleh dosen nya karena kurang fokus. Namun dosen itu memaklumi nya karena selama ini Abrar merupakan murid berprestasi.

Abrar melangkahkan kakinya dengan gontai memasuki perusahaan milik Ayah nya itu. Ia akan memberikan berkas yang sudah dikerjakan nya kepada Ayahnya itu. Beberapa pegawai perusahaan menyapa dirinya, namun Abrar mengabaikan mereka semua.

Karena Ayahnya yang sedang meeting ia menitipkan berkasnya kepada sekertaris Ayahnya. Setelah selesai ia memutuskan untuk mencari keberadaan Ola. Bahkan ia menemui semua orang yang di kenal oleh Ola.

Saat ini Abrar akan menemui sepupu yang sangat dekat dengan Ola, Kinan. Namun Abrar harus dibuat kecewa ketika Kinan sama sekali tidak mengetahui keberadaan Ola.

Dilain sisi, Mama Risa saat ini sedang mendatangi perusahaan kecil milik anaknya itu. Austin memiliki perusahaan di bidang travel. Ia menemui tangan kanan anaknya itu. "Ronald!" panggil Mama Risa ketika ia melihat Ronald.

Ronald pun langsung membalikkan badannya. Ia merasa gugup ketika nyonya besar nya datang kepada nya. "Kamu tahu kan di mana keberadaan Austin" ucap Mama Risa to the point. Ronald pun sudah menduganya. Pasti nyonya besarnya ini akan menanyakan tentang keberadaan anaknya.

"Mohon maaf nyonya saya tidak tahu keberadaan tuan. Saya hanya diberi tugas untuk mengganti dirinya mengawasi travel" ucap Ronald menjawab. Mama Risa hanya bisa menghela nafasnya, ia tahu jika saat ini Ronald sedang berbohong kepadanya.

"Saya tahu jika kamu sedang berbohong, jadi kamu jawab di mana keberadaan Austin" ucap Mama Risa. Ronald menghela nafas nya. Ia memang mengetahui keberadaan Austin. Jika ia memberi tahu keberadaan Austin kepada nyonya, pekerjaan nya bisa terancam.

"Maaf nyonya saya tidak bisa memberitahukan keberadaan tuan. Saya harap nyonya mengerti" ucap Ronald dengan sopan. Mama Risa hanya bisa menghela nafas nya lelah. Ronald sangat setia kepada anaknya itu.

"Baiklah jika kamu tidak bisa memberitahukan nya. Tapi saya ingin menitipkan pesan kepadanya anak saya" ucap Mama Risa. Austin pun langsung menganggukkan kepalanya.

"Bilang kepada Austin untuk membawa Ola pulang. Biarkan Ola menyelesaikan masalah nya sendiri" ucap Mama Risa. Setelah itu Mama Risa langsung pergi dari sana.

💐💐💐

Abrar keluar dari minimarket di dekat apartemen milik sepupu Ola. Ia pun meminumnya air mineralnya. Tanpa sengaja matanya melihat kearah sebrang, ia melihat Austin dan Ola. Abrar pun langsung menaiki motor miliknya. Ia akan mengejar mobil milik Austin.

Akhirnya perjuangan nya selama beberapa hari ini tidak sia-sia. Ia tidak akan melepaskan kesempatan ini, dengan kecepatan tinggi ia mencoba menyusul mobil yang dikendarai oleh Austin.

💐💐💐
Declairs
Kamis, 15 Desember 2022

A Different New Life In The NovelWhere stories live. Discover now