💐Part 30 : Baby boy or Baby Girl💐

1.1K 82 0
                                    

Ola dan Abrar pun saat ini sudah siap menggunakan pakaian berwarna putih. Memang outfit yang mereka kenakan saat ini harus berwarna putih. Bunda Dara juga sudah siap dengan dress berwarna putih nya. Begitu pula Ayah Sean dan Opa Faiz yang sudah tampan menggunakan setelan jas berwarna putih.

Mereka memutuskan untuk berangkat bersama menuju ke cafe milik Abrar. Abrar yang menyetir mobil, sementara Ola ada disebelahnya. Baru dibelakang ada kedua orangtuanya dan juga Opa nya.

Baik Ola dan Abrar pun sama seperti yang lainnya. Mereka penasaran dengan jenis kelamin anak mereka. Mereka tentu saja belum mengetahui jenis kelamin anaknya.

Tiba ditempat acara, ternyata belum ada yang hadir. Memang mereka sengaja datang lebih awal agar bisa menyambut tamu yang hadir.

Tidak lama beberapa mobil datang, ternyata yang datang adalah keluarga Madhava. Di susul oleh kehadiran teman Abrar dan juga teman Ola.

Bahkan ada beberapa teman dari Opa Eros. Opa Eros sengaja memberitahu temannya agar ia memeriahkan acara. Tentu saja teman Opa Eros merupakan teman Opa Faiz juga.

Mereka pun masuk kedalam tempat acara. Dion, pegawai Abrar menjadi MC di acara ini. "Selamat pagi semuanya, oke sebelumnya perkenalkan nama saya Dion saya yang bertugas menjadi MC di acara ini" ucap Dion.

"Saya mengucapkan selamat kepada bos saya, karena sebentar lagi memiliki anak. Sebelum acara dimulai, saya ingin mengucapkan terimakasih atas kehadiran tamu undangan" ucap Dion.

"Tanpa berlama-lama lagi, mari kita dengarkan beberapa patah kata dari Tuan Abrar dan istrinya. Kepada Tuan Abrar dan nyonya Ola saya persilahkan naik ke atas panggung" ucap Dion.

Abrar pun langsung menggandeng tangan Ola menuju ke panggung. "Saya mau mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan teman-teman yang hadir. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman Opa yang sudah menyempatkan waktunya" ucap Abrar.

"Saya juga mohon doa nya, agar anak kami sehat. Dan nanti persalinan nya diberikan kelancaran" ucap Ola sambil tersenyum. Dalam hati para hadirin mengucapkan doa yang sama dalam hati.

"Kami harap kalian menikmati acaranya, dan juga dapat berpartisipasi dalam game yang sudah kami buat" ucap Abrar menuai sorak dari para tamu undangan. Abrar dan Ola langsung turun dari atas panggung. Mereka menyerahkan acara sepenuhnya kepada Dion.

"Oke acara pertama, kami akan membagi semua tamu undangan menjadi lima kelompok" ucap Dion. "Saya akan membagikan beberapa nomor di mulai 1-5. Setelah mendapatkan nomor nya kalian harus berkumpul dengan kelompok sesuai nomor yang kalian dapatkan" jelas Dion.

Setelah semua tamu mendapatkan nomor nya, mereka langsung mencari teman sekelompok nya. Mereka pun berkumpul sesuai instruksi dari Dion.

"Oke game yang pertama adalah, mencari jejak. Jadi kalian harus menemukan beberapa kertas yang berisi clue tentang jenis kelamin anaknya" ucap Dion dengan antusias. Opa Eros dan Opa Faiz yang memang berada dikelompok yang berbeda pun akan bersaing. Mereka akan menebak jenis kelamin anak dari Ola dan Abrar.

Sebenarnya keluarga Madhava sangat menantikan kehadiran bayi perempuan. Pasalnya di setiap generasi, kebanyakan laki-laki yang lahir. Sisanya selalu saja laki-laki. Dan ketika Ola lahir tentu saja mereka merasa sangat bahagia. Dan mereka berharap untuk kehadiran seorang bayi perempuan.

Opa Eros dan Opa Faiz lah yang terus-menerus bersaing. Mereka berusaha mendapatkan clue. Hingga penantian mereka terbayar. Mereka mendapatkan clue tentang jenis kelamin cicit mereka.

Namun setelah mendapatkan clue itu, bahunya keduanya pun langsung tertunduk lesu. Karena harapan mereka tidak sesuai. Opa Faiz mendapatkan clue jika calon cicitnya itu seorang perempuan. Sementara untuk Opa Eros sebaliknya.

Yang lainnya pun merasa bingung ketika melihat raut murung di keduanya. Padahal tadi keduanya yang terlihat paling antusias. Ola pun menyadari itu, dia menghampiri keduanya.

"Opa apa ada yang salah, kenapa kalian terlihat murung. Apa kalian tidak menyukai acaranya?" tanya Ola. Keduanya pun dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak, kami senang acaranya juga tersusun rapi" ucap Opa Eros. Opa Faiz pun menganggukkan kepalanya menyetujui.

Ola pun langsung melihat kertas dikedua tangan Opa nya itu. Ah sepertinya ia mengetahui alasan keduanya terlihat murung. Tentu hal itu membuat Ola menjadi sedih. "Apa kalian tidak menyukai jenis kelamin anak ku dari clue yang kalian dapatkan?" tanya Ola lirih.

Keduanya pun membenarkan apa yang ditanyakan oleh Ola. Namun melihat Ola yang terlihat sedih membuat keduanya merasa bersalah. Bunda Dara pun menghela nafasnya, apa yang dikhawatirkan nya sekarang ternyata terjadi. Ayah Sean yang melihat kesedihan Ola pun merasa bersalah.

Pasalnya ia sama seperti Opa Faiz yang menginginkan jika cucunya itu seorang laki-laki. Opa Eros dan Opa Faiz yang melihat kesedihan Ola pun langsung merasa panik. "Tidak kami tidak sedih" tukas Opa Faiz.

"Baik laki-laki maupun perempuan kami tidak masalah. Kami akan selalu merasa senang karena kehadiran anggota keluarga baru" ucap Opa Eros. Opa Faiz pun menganggukkan kepalanya.

"Lagi pula kalian masih muda, jika kali ini jenis kelaminnya tidak sesuai dengan keinginan kamu. Kalian berdua bisa membuat nya lagi" ucap Opa Faiz menambahkan. Lalu Opa Faiz pun tersadar karena ucapannya. Begitu pula dengan Opa Eros.

Keduanya pun langsung tersenyum senang, kenapa mereka baru menyadari nya sekarang. Bukankah seharusnya mereka bahagia, karena kemungkinan Ola dan Abrar masih bisa mempunyai anak lagi.

Mendengar ucapan Opa Faiz, Ola pun langsung meringis. Ia baru saja mengandung, bahkan melahirkan pun belum. Tetapi keduanya sudah berharap ia akan hamil kembali. Lalu acara nya pun langsung di lanjutkan ke game yang kedua.

Game kedua, adalah game menembak balon menggunakan panahan. Dan didalam balon itu sudah ada clue tentang anak Ola dan juga Abrar.

Kali ini yang mendapatkan clue adalah teman Abrar dan juga Ola. Game menebak jenis kelamin anak keduanya pun berlangsung dengan seru. Canda dan Tawa selalu terlontar dari yang hadir di sini.

"Oke sekarang adalah acara yang sudah di tunggu-tunggu oleh semuanya. Di dalam kue ini ada jenis kelamin anak dari Tuan Abrar dan nyonya Ola. Kepada keduanya saya persilahkan naik keatas panggung" ucap Dion.

Abrar pun langsung menuntun Ola menuju ke panggung. Keduanya pun sudah menunggu, untuk mengetahui jenis kelamin anak mereka. Pasalnya kelompok mereka sama sekali tidak mendapatkan clue itu.

Dion pun langsung memberikan pisau kue untuk keduanya. Ola dan Abrar pun bersama memegang pisau itu. Dalam hitungan ketiga keduanya pun langsung membelah kue yang cantik itu. Kue itu perpaduan warna biru dan juga pink.

Setelah memotong kue itu, mereka mendapatkan sebuah kertas. Keduanya pun langsung tersenyum kearah tamu yang hadir. Hingga mereka pun langsung mengucapkan bersamaan tentang jenis kelamin anaknya.

"Anak kami berjenis kelamin laki-laki dan perempuan" umum keduanya kepada para tamu yang hadir. Para tamu undangan pun langsung bersorak dengan gembira mendengar penuturan dari Ola dan juga Abrar.

Mereka semua merasa ikut bahagia. Tentu yang paling senang adalah Opa Eros dan Opa Faiz. Keinginan mereka pun terkabul.

💐💐💐
Declairs
Senin, 13 Februari 2023

A Different New Life In The NovelWhere stories live. Discover now