33

4.2K 199 13
                                    

Selamat membaca 😘



Setelah bersiap, Devin keluar kamar dan pergi ke kamar Arsel. Saat membuka pintu dia melihat Devan yang menggendong Arsel sambil sedikit menimang-nimang si bungsu. Terlihat Arsel yang tertidur pulas menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Devan.

"Kak" panggil Devin pelan. Dia berjalan menghampiri Devan yang ingin membaringkan Arsel.

"Hm?"

"Tadi Mamanya Gallen telpon, katanya mau jemput gue sama Arsel"

"Mamanya Gallen?" Tanya Devan memastikan. Pasalnya mamanya Gallen itu orang yang begitu sibuk, sangat mustahil kalo orang itu menghubungi duluan meski hubungannya dengan Devin bisa dikatakan dekat. "Lo nelpon duluan?"

Devin mengangguk pelan."Iya, gue gak tega liat Arsel nangis terus, tadi makannya juga gak banyak"

"Tapi gimana?Arsel tidur"

"Emm..."

Tin

Tin

"Mungkin itu Mamanya Gallen" Devin mengecek halaman rumah dari balik jendela kamar Arsel. Devin yang tau mobil yang sering digunakan Mamanya Gallen pun langsung excited. Sudah lama dia tidak bertemu dengan wanita yang sudah dia anggap mamanya sendiri itu. "Itu Mamanya Gallen" ucapnya riang. Dia pun berlari keluar kamar Arsel untuk menyambut kedatangan mamanya Gallen.

Devan hanya menghela nafas melihat tingkah adik kembarnya yang berbanding terbalik dengan dirinya.

Ya mau gimana, Devin itu submisif. Di mata Devan yang dominan tingkah Devin itu sebelas duabelas sama Arsel. Manja dan menggemaskan. Tapi, karna badannya gak kecil mungil seperti Arsel banyak yang ngira kalo Devin itu dominan.

Devan melihat Arsel yang masih tertidur. Karna Mamanya Gallen sudah jauh-jauh ingin membawa Arsel maka Devan berinisiatif untuk mengganti pakaian Arsel dengan yang lebih layak. Pasalnya Arsel saat ini hanya memakai kaos oblong kebesaran dan celana ketat sepaha.

Setelah mengganti pakaian Arsel, Devan kembali mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya. Dia berjalan perlahan keluar kamar.

"Iya, Ma. Daddy sama Papi lagi did kantor"

Medina celingukan. Seperti mencari seseorang. Lalu dia beralih menatap Devin lagi."Arsel mana?"

Belum sempat Devin menjawab, kehadiran Devan juga Arsel membuat Devin dan Medina menoleh.

Medina yang melihat remaja mungil dalam gendongan Devan seketika berdiri dan menghampiri Devan. Dia menahan gemas melihat wajah polos Arsel yang sedang tertidur. Sangat imut baginya. Bahkan Medina tak bisa menahan rasa gemasnya sampai menoel-noel pipi chubby Arsel. Medina baru berhenti saat Arsel melenguh merasa terganggu dengan perlakuan Medina.

"Ahh gemes banget sih anaknya Kayle" ucap Medina menahan gregetnya."Berangkat sekarang yuk, kamu sekalian ikut ya Devan, kayaknya Arsel gak bisa lepas dari kamu"

"Iya, Tante"

"Oh, sekalian bilang sama Daddy dan Papi kalian ya, nanti dicariin"

"Devan udah ngasih tau Papi kok, Tante"

Medina berbinar."Wah, bagus itu ayo berangkat"

Saat di perjalanan Medina asyik mengobrol dengan Devin yang duduk di sampingnya. Sedangkan Devan duduk di jok belakang bersama Arsel yang masih mengarungi lautan mimpi.

"Udah lama gak denger kabar kalian loh, kalian baik-baik aja kan?" tanya Medina.

"Baik kok, Tan" jawab Devin sambil tersenyum.

"Bagus kalo gitu"






Kalo ada kesalahan langsung koreksi ya😚
See you next chapter 😘

ARSEGAL [BL]Where stories live. Discover now