20

8K 384 8
                                    

Selamat membaca 😘





Gallen hanya bisa membuang muka saat keempat pawang Arsel menatapnya intens. Padahal Kayle sudah merestui hubungannya dengan Arsel tapi kelihatannya Nauval dan ketiga saudara yang lain masih belum bisa menerima. Cuma Gallen yang ngerasain ketegangan itu kalo Arsel mah asyik makan sambil disuapin Kayle.

"Aaa"

"Manjanya anak Papi"

Arsel cuma menggerakkan kepalanya tanda dia senang. Yah, sebenarnya kegiatan rutin Kayle pas sarapan di hari minggu. Satu persatu anaknya akan mendapat satu suapan darinya, tapi beda kalo si bungsu, Kayle menyuapinya sampai piringnya kosong.

"Acel mau itu" Arsel menunjuk ayam goreng crispy yang ada di depan Nauval. Sebagai pacar yang baik, Gallen berniat mengambilkan  sepotong ayam tersebut, namun didahului Yagi yang menepis sumpit Gallen.

Nauval dan si kembar menahan tawa saat melihat muka Gallen yang menggelap. Bahkan Devin hampir tersedak.

Arsel yang melihat pacarnya dibully langsung marah. Dia menatap kakak sulungnya, Yagi. "Kakak gak boleh gitu!" bentaknya.

Yagi malah memasang wajah tanpa dosanya. "Emang kakak ngapain dek? Kakak kan ngambilin ayam buat adek"

Arsel berdiri lalu berkacak pinggang dan memasang muka garang yang jatuhnya gemesin di mata semua orang disitu. "Acel liat yah, tadi Allen dulu yang mau ambil tapi Kak Yagi maen nyerobot ih"

Yagi menunduk merasa bersalah. Bukan bersalah pada Gallen tentunya. Malah sekarang Yagi diam-diam natep penuh kebencian ke arah Gallen. Baru kali ini bayinya bentak dia, Yagi merasa tersingkirkan oleh kehadiran anak bau kencur itu.

Kayle menarik pelan tangan Arsel menyuruhnya kembali duduk. Lalu mengusap-usap punggungnya agar bayinya ini tenang dan makan dengan anteng kembali.

Kini giliran Kayle yang menatap suami dan anak-anaknya. Tatapan yang cukup tajam membuat keempat lelaki bulol itu menunduk. "Papi udah kasih restu ya, kalian gak seharusnya bersikap seperti itu ke Gallen"

Semua terdiam kecuali Arsel yang mengangguk setuju. "Mulai sekarang Gallen bagian keluarga ini, ada yang gak suka? Sini bilang Papi"

Gallen tersenyum penuh kemenangan. Dia tahu kalo Yagi gak suka sama dia. Mau gimana, beginilah kalo mantan musuh ketemu.

Iya, Yagi dan Gallen tuh aslinya musuh. Mereka yang sama-sama leader sebuah geng motor gak cuma sekali dua kali terlibat dalam tawuran. Meski beda usia dua tahun gak buat Gallen gentar ngelawan gengnya Yagi.

Skip aja permusuhan mereka, sekarang ini mereka mantan musuh karna gencatan senjata setahun lalu.

"Huum kalo gak suka, Acel juga gak mau main sama kakak lagi! Humph!"

Yagi dan si kembar terbelalak. Tatapan protes kentara sekali. "Jangan gitu dong, Dek. Kakak bukannya gak suka, cuma butuh waktu buat nerima aja" ucap Yagi.

"Yagi..."

"Papi kan tau kami pernah jadi musuh"

"Mantan ya Yagi, kalian udah janji sama Papi gak akan musuhan lagi, lupa?"

"Gak, Pi.. Yagi inget kok"

Ketegangan mulai memudar. Semuanya anteng memakan sarapannya masing-masing.










See you next chapter 😘

ARSEGAL [BL]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant