31

3.6K 187 0
                                    


Selamat membaca 😘

Arsel membuka matanya dan menemukan dirinya terperangkap di pelukan Yagi. Kakaknya itu masih tidur dengan tangan yang melingkar posesif di perutnya.

Merasa nyaman, Arsel kembali merapatkan tubuhnya dengan Yagi. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang kakaknya dan kembali terpejam.

"Eung"



Pagi hari, mentari menyapa dengan senyum hangatnya. Arsel dan keluarganya sudah duduk manis di meja makan sambil menikmati sarapan mereka.

"Berangkat sama Gallen lagi, Dek?" tanya Yagi.

Arsel menggeleng. "Gak tau, dia gak chat dari semalem"

"Ada urusan?" kini giliran Kayle yang bertanya.

"Allen bilang gitu semalem, ada urusan tapi Acel gak dikasih tau" Bibir mungil Arsel melengkung ke bawah menandakan dia sedang sedih.

Kayle yang duduk di samping Arsel pun mengusap puncak kepala Arsel lembut. "Nanti dia juga hubungin kamu kalo urusannya udah selesai"

Arsel mengangguk-anggukkan kepalanya membuat poninya bergerak lucu.

"Nanti bareng abang aja, abang sekalian mau balik ke kota K"

"Cutinya udah selesai, Kak?"

"Udah, Pi"

"Hati-hati ya, kalo udah nemu jodoh langsung kasih tau Papi"

Yagi terkekeh geli. Setiap hari yang dibahas selalu jodoh. Mentang-mentang adik bungsunya udah punya pacar.


Arsel turun dari motor Yagi. Dan melepas helm lalu merapikan rambutnya. Keduanya menjadi pusat perhatian karna ini kali pertama Yagi mengantar Arsel ke sekolahnya yang baru.

Yagi ikut melepas helm full facenya membuat beberapa siswi memekik tertahan. Bukan hanya siswi tapi juga siswa. Lagian satu keluarga good looking semua. Benihnya si Nauval berkualitas tinggi uy. Si Kayle juga gak kalah cantik meski udah punya empat anak.

"Belajar yang bener"

"Iya"

"Cium dulu, nanti lama gak ketemu sama gue"

Arsel memutar bola matanya. Tapi dia tetap memenuhi permintaan Yagi.

Cup

Seperti kebiasaannya mencium anggota keluarga. Mulai dari pipi kanan, pipi kiri, kening, hidung dan terakhir bibir. Hanya sebentar.

Namun pemandangan itu membuat ramai. Para siswi yang sudah menahan teriaknya dari tadi akhirnya lepas kendali. Mereka berteriak histeris. Salting melihat ke-so sweet an adek kakak satu ini. Bohong, mereka udah biasa liat si kembar yang dicium Arsel sih.

"Gue berangkat"

"Hati-hati"

Yagi kembali memakai helm full facenya dan melajukan motor meninggalkan area sekolah Arsel. Arsel masih setia melihat punggung Yagi yang menjauh sampai menghilang dari pandangannya.

Setelahnya Arsel memasuki halaman sekolah. Dengan riang dia berjalan menuju kelasnya. Berharap langsung bertemu dengan kekasihnya.


Sedangkan keadaan Gallen saat ini, dia sudah sadar dan dipindahkan ke ruang rawat VVIP di rumah sakit tersebut. Medina-Mama Gallen, senantiasa setia menemani putra sulungnya itu.

"Ma..."

"Iya Sayang?"

"Arsel..."

"Iya, nanti Mama kabarin Arsel ya, tapi nunggu lukamu kering. Nanti Arsel malah khawatir ngeliat keadaan kamu yang kayak gini" ucap Medina dengan lembut. Ia sudah tau kalo anaknya ini punya pacar. Bukan karna ia menempatkan mata-mata di sekolah, tapi Gallen sendiri yang bilang kalo punya sesuatu yang menarik.

Gallen hanya bisa mengangguk pasrah. Dia sangat ingin mendengar suara kekasih kecilnya itu. Tapi apa boleh buat, hpnya hilang entah kemana dan dia gak hafal nomor WhatsApp Arsel. Menyedihkan.









See you next chapter 😘

ARSEGAL [BL]Where stories live. Discover now