22

7.8K 418 7
                                    


Selamat membaca 😘




Setelah perbincangan selesai, Yagi beranjak dari duduknya. Berjalan masuk ke dalam rumah dengan Devin yang masih dalam gendongannya.

Padahal Devin tuh gak kecil mungil kaya Arsel. Badan Devin sebelas duabelas sama Devan. Body goal buat anak sekolah menengah atas. Tapi bagi Yagi berat badan Devin tuh sama kaya Arsel. Ringan. Seringan bulu. Padahal Yagi gak kuat kalo gendong Devan. Aneh kan?

Kini tinggal Gallen dan Devan yang masih diem-dieman di gazebo.

"Jangan bawa Arsel ke markas lo" titah Devan.

"Hm" Gallen sedikit kecewa. Niat hati mau pamer ke anak buahnya kalo dia dapet pacar lucu, imut, menggemaskan malah keluarganya overprotektif.

"Allen"

Suara lembut masuk gendang telinga Gallen membuatnya kembali sumringah. Dia menoleh ke asal suara dan ternyata si kecil lagi berdiri di pintu sambil makan es krim.

Tanpa babibu Gallen beranjak dan berjalan sedikit cepat menghampiri Arsel.

"Katanya mau jalan-jalan?ung?" tanya Arsel sambil menelengkan kepala yang sukses buat Gallen kegemesan.

Ini anak kok lucu banget! Nyesel gak ketemu Arsel dari dulu-dulu _Gallen

"Iya, yok jalan-jalan!"

"Yeayy! Bye-bye Kak!" Arsel melambaikan tangan ke arah Devan yang hanya disambut dengan senyuman oleh laki-laki tampan itu.

Gallen pun mengajak Arsel jalan-jalan sebagai ganti malam mingguan yang tertunda.









Arsel lagi asyik nonton animasi di televisi. Sendirian. Soalnya habis jalan-jalan Gallen langsung pamit katanya ada hal penting yang harus diurus. Jadi ya udah, Arsel nunggu makan malem sambil nonton animasi kesukaan dia.

Tiba-tiba Arsel merasa tubuhnya melayang. Saat dia menoleh ternyata ada Devan yang berdiri di belakangnya. Mengangkat tubuh mungilnya dengan santai lalu mendudukkannya di pangkuan Devan.

"Ih Kak Devan tumben" ucap Arsel menyandarkan tubuhnya di dada Devan.

Devan sedikit membungkuk untuk menyandarkan dagunya pada bahu Arsel. Mengendus aroma khas Arsel. Wanginya Arsel tuh wangi bayi habis mandi.

"Ih geli tau" Arsel mencoba mendorong kepala Devan menjauh. Namun, Devan malah semakin menggesek-gesekkan hidungnya di tengkuk leher Arsel.

Arsel tertawa karna kegelian. Dia memberontak ingin di lepas namun pelukan Devan sangat kuat. "Ahahahaha...hahahaha stop Kak Devanh!!"

Tiba-tiba sepasang tangan menangkup kepala Arsel dan membuatnya mendongkak. Dan...

Cup

Yagi yang baru datang langsung mengecup kening Arsel.

Cup

Cup

Cup

Cup

Berlanjut mengecup seluruh wajah Arsel dengan brutal. Arsel kewalahan menghadapi kedua kakaknya yang sedang mengganggunya ini. "Aaa lepasin Acel!!"

"Gak mau, adek gemesin banget" ucap Yagi beralih duduk di samping Arsel dan kembali menangkup kepala Arsel dan menciuminya lagi.

Sedangkan Devan masih asyik mengendus leher Arsel. Malah semakin leluasa karna Arsel mendongkak dan memamerkan leher jenjangnya.

Meresahkan sekali duo kakak ini -_-

"AAAAA PAPI TOLONGIN ACELL!!"

"Papiiiiiiiii!!!"

"Daddyyyy!!!"














See you next chapter 😘

ARSEGAL [BL]Where stories live. Discover now