18

9.4K 468 4
                                    

Selamat membaca 😘






Hari ini hari sabtu itu artinya hari ini malam minggu. Arsel inget Gallen mau ajak dia malmingan. Sekarang ini Arsel udah siap. Dia pakai kaos putih lengan pendek sama jumpsuit.

 Dia pakai kaos putih lengan pendek sama jumpsuit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                Kira-kira gini lah

Arsel sibuk bercermin. Memastikan penampilannya malam ini udah oke gak malu-maluin Gallen.

Sedangkan kini tanpa sepengetahuan Arsel, Gallen udah nungguin di depan rumah Arsel.

Gallen malam ini juga ganteng seperti biasanya. Dia pake hoodie hitam sama celana jeans robek-robek di bagian lututnya.

Gallen mendongkak menatap jendela kamar yang dia yakini itu kamar Arsel. Saat dia mau menekan bel tiba-tiba pintunya udah kebuka. Seorang pria cantik keluar dari sana.

"Eh, Malem Om" sapa Gallen dengan sopan pada Kayle. *Calon mertua🤭

"Loh Gallen? Tumben main kesini, nyari si kembar?" Tanya Kayle yang memang belum tahu kalo anak bungsunya udah punya pacar.

Gallen tersenyum. "Enggak ,Om. Gallen mau ketemu Arsel"

"Arsel?" Dahi Kayle mengerut. "Kalian udah saling kenal?"

"Arsel temen sekelas Gallen, Om"

"Oh gitu, ya udah masuk dulu Om panggilin Arselnya"

"Iya Om"





Acara malmingan gagal. Arsel dan Gallen terjebak di tengah-tengah interogasi keluarga. Yagi yang kebetulan di rumah juga ikut-ikutan ingin menginterogasi keduanya. Enak saja si kecilnya direbut orang asing.

Semua orang menatap tajam ke arah Arsel dan Gallen yang duduk berdampingan.

Awalnya tuh pas Gallen masuk ke dalam rumah, Arsel udah keluar kamar. Gallen terpesona melihat Arsel begitu menggemaskan dengan outfit yang dia kenakan malam ini. Lalu tanpa sengaja Gallen memanggil Arsel "Sayang" jadi lah kini mereka di sidang oleh kelima pawang Arsel.

"Sejak kapan?" Devan membuka suara. Arsel hanya menunduk. Dia takut kalo nanti kena marah. Yah, ini pertama kalinya Arsel pacaran jadi wajar aja kalo keluarganya sedikit berlebihan seperti ini.

"Kemarin" jawab Gallen santai. Dia tak perduli dengan tatapan tajam kelima orang di depannya. Kalo tak direstui Gallen akan memperjuangkan cintanya. Eeaa

"Arsel itu masih kecil, ngapain kamu macarin dia?" Tanya Yagi.

Gallen mengangkat bahu. "Namanya juga cinta"

Yang bilang Gallen yang ngeblush Arsel. Pipi chubby-nya udah merah merona karena malu.

Tiba-tiba tawa Kayle memecah ketegangan di antara mereka. Membuat semua orang rileks termasuk Arsel. Dia hanya melongo melihat tawa keras Papinya.

Tapi tetap saja malam mingguannya gagal karna Papi mengajak Gallen ngobrol sampai larut mlaam. Bahkan Arsel udah tidur dipangkuan Gallen. Maksudnya, kepala Arsel jadiin paha Gallen sebagai bantal.
















Maaf ketiduran😭
See you next chapter 😁

ARSEGAL [BL]Where stories live. Discover now