9. Bianca's revenge

127 80 15
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Duaghh!!!

Satu kepalan yang terisi akan dendam itu kini meluncur bebas mengenai rahang gadis Karate yang sudah terdidik, ia sampai menoleh ke samping dan merasakan sensasi yang begitu dahsyat membekas.

Zhivanna menatap si pelaku dengan tajam. "Shit!" umpat Zhivanna meraba rahangnya yang serasa bergeser, kali ini pukulan gadis itu benar-benar kuat hingga rasanya saja Zhivanna ingin mati saat ini juga.

"PUAS LO UDAH AMBIL SEMUA KEBAHAGIAAN GUE NA?! PUAS LO BAJINGAN?!" jeritnya, dia adalah Bianca. Gadis berusia tujuh belas tahun itu menatap nyalang seseorang yang baru saja ingin ia dekati, namun gadis itu menjatuhkan dirinya sejatuh-jatuhnya.

"MAKSUD LO APAAN?! GUE NGGAK PERNAH NGAMBIL KEBAHAGIAAN LO BANGS—"

Plakk!..

Zhivanna tertoleh ke samping lagi, tamparan maut itu benar-benar membekaskan cetakan tangan yang memerah di pipinya. Ia hanya mampu mengepalkan kedua lengannya, berusaha agar ia tidak membalas balik pukulan gadis lemah ini.

Lengan lentiknya tergerak menuju leher Zhivanna, perlahan ia mulai mencekik Zhivanna dengan senyum smirknya. "Nggak nyadar? Lo udah rebut Elan, lo udah rebut semua perhatian para siswa-siswi Rajawali karena prestasi lo, dan sekarang lo juga rebut abang gue!" tekan Bianca semakin mengeratkan cekikan.

Zhivanna mencoba memberontak, namun kali ini tenaganya kalah telak oleh Bianca. "L-lepasin... Gu-gue nggak per-nah ng-ngelakuin it-itu Ca..." lirih Zhivanna dengan air mata yang mulai membasahi kedua pipinya. Sungguh, saat ini ia merasakan jika nyawanya telah melayang dari raganya. Mungkinkah ia akan mati ditangan seorang gadis yang ia sebut-sebut gadis lemah?

"SIALAN!!"

Plakk!!...

Brakk.

Bianca terjatuh, ia mencari siapa pelakunya yang sudah mengganggu aktivitasnya untuk membunuh Zhivanna. Ia menatap tajam yang ternyata pelaku itu adalah Elan, Bianca lantas bangkit kemudian menarik dasi Elan.

"Lo masih belain orang kayak Anna?" tanya Bianca dengan nada meremehkan. "Anna nggak baik buat lo El, percaya sama gue! Anna itu jahat. Dia juga pengkhianat. Gue nggak mau lo dimainin sama—"

"BANGSATT!!! GUE NGGAK PERNAH NGAMBIL KEBAHAGIAAN LO TOLOL!" tukas Zhivanna mendorong kasar tubuh Bianca hingga kembali terjatuh ke lantai.

Bianca tertawa meremehkan. "Gue benci Zhivanna! Gue benci Anita!" tegasnya sambil meludah tepat di samping kaki Zhivanna.

"DASAR MANUSIA NGGAK BERAKHLAK!"

7 Rajawali Where stories live. Discover now