Umur hanyalah angka, kematian tidaklah harus menunggu hari tua. Maka besok, akulah yang akan mengantarkannya dengan sebuah berita kematianmu.
-Secret
.
.
.
"Usik kami? Maka pulang tanpa nyawa."
-Vanostra Gang-
Bagaimana rasanya jika cinta kamu tidak...
Pagiireaderss!!! Bagaimana kabar kamu hari ini? Aku harap baik-baik saja yaa, yuk kita lanjutkan cerita 7 Rajawali ini!!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . .
Bianca sudah empat hari tidak masuk Sekolah dikarenakan sedang di rawat inap, dan sekarang Jesi yang kembali tidak bersekolah karena sedang di rawat inap. Keduanya sama. Sama-sama dari ulahnya Zhivanna. Ia merasa bersalah, percaya saja walaupun ia membenci Bianca tetapi ia merasa dirinya terlalu kasar kepada gadis itu.
"Ngerenung lo udah liat Atha Fashion Show sama Jesi?" tanya seseorang dari belakangnya, Zhivanna merasa familiar dengan suara itu.
"Habis itu lo hajar Jesi habis-habisan sampe sekarang dia masuk Rumah Sakit 'kan?"
Zhivanna berdecak malas, ia menoleh. Ternyata yang bertanya adalah Bianca, Bianca Liza. Seorang gadis yang sedang ia pikirkan keadaannya setelah kejadian siang itu.
"Udah bisa bergerak lo?" sarkas Zhivanna.
Bianca terkekeh, ia ikut duduk disamping Zhivanna. "Menurut lo gimana? Yaa walaupun gue temenin sama abang gue di Sekolah," sahut Bianca dengan nada bicara lebih bersahabat.
"Kesambet apaan lo kagak ngelabrak gue lagi?" tanya Zhivanna sedikit heran dengan perubahan Bianca setelah pulang dari Rumah Sakit.
Bianca menoleh, "Lo mau emang gue labrak terus-menerus? Gue juga capek kali Na," balas Bianca apa adanya.
Zhivanna tersenyum tipis, ia menggenggam lengan Bianca. "Gue berharap lo bisa berubah menjadi lebih baik Ca,"
Bianca mengangguk mantap, "Gue tau kalo perasaan Elan cuma buat lo, jadi gue nggak bisa maksa maksa dia buat suka sama gue. Gue juga sadar, kalo standar Elan itu bukan gue Na, tapi lo"
Zhivanna tertawa, ia menyenggol ringan lengan Bianca. "Ngomong apa coba? Kemana Bianca yang selalu mengejar cinta Elan? Jujur sih gue lebih suka sama Bianca yang dulu walaupun gedek gue sama sikapnya lo lama-lama!"
Bianca terkekeh, ia lantas bangun kemudian berpamitan kepada Zhivanna. "Gue balik ke kelas dulu ya Na, sampaikan aja salam gue buat Elan" Bianca memberikan pesan untuknya.
Zhivanna mengangguk, ia menatap kepergian Bianca. Gadis itu berubah dengan sangat cepat, bahkan Zhivanna sampai berpikir jika ini semua hanyalah mimpinya karena selalu memikirkan gadis itu. Ia pun mulai mencubit lengannya.
"Aww!!"
Zhivanna tersenyum singkat, ia segera menuju ruang kelasnya menyampaikan salamnya juga ingin cepat-cepat melewati ruang kelasnya Athar. Setibanya di depan ruang kelas Athar, senyumannya memudar kala tidak menjumpai dimana cowok itu berada.
