: bonchap : lembar 01.

179 15 1
                                    

Kisah Adinata bersaudara sebetulnya tidak usai setelah Raka yang ternyata hanyalah arwah gentayangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kisah Adinata bersaudara sebetulnya tidak usai setelah Raka yang ternyata hanyalah arwah gentayangan. Raka lah penyebab enam saudaranya memiliki penglihatan lebih dalam melihat makhluk-makhluk tak kasat mata. Energi Raka memancing mereka. Sedihnya lagi, ayah dan ibu mereka tau tentang meninggalnya Raka karena kesepakatan setan– adik mereka ditakdirkan lahir untuk menyelamatkan enam nyawa.

Kepalang kesal dengan orang tua juga kakek-nenek, Arkana yang masih remaja sempat membawa 5 adik kecilnya kabur dari rumah. Namun tak berlangsung lama karena, Arkana tidak bisa memberi adik-adiknya makan dan numpang tidur 3 hari di rumah pak RT.

Sempat Raka muncul dan menjelaskan untuk jangan menyimpan dendam pada keluarga sendiri karena Raka saja tidak dendam, walau nyatanya nyesek dikit.

Raka tetap berada di sekitar saudara-saudaranya. Sebenarnya terpaksa karena permintaan saudara-saudara terkasihnya, tapi Raka menurutinya karena Raka juga tidak bisa pergi ke tempatnya yang seharusnya karena tidak bisa meninggalkan saudara-saudaranya yang masih hidup.

Ada cerita saat Arkana nekat membawa kelima adiknya minggat dari rumah akibat kepalang kecewa dengan orang tua, dan berakhir numpang di rumah pak RT. Saat itu Arkana dan adik-adiknya memang diperlakukan baik oleh keluarga pak RT, namun Arkana sendiri merasa tak enak merepotkan orang asing. Hingga saat hari kedua, mereka pindah ke desa sebelah bermodalkan uang 50k untuk transportasi umum. Sayangnya saat di pertengahan jalan, kendaraan yang mereka tumpangi mogok, dan syukurnya Arkana balik modal.

"Abang sihh, kabur kok ngajak-ngajak kita?? Uyul di rumah kan nggak bisa aku kasih makan!" Protes Anggasta.

"Kok nyalahin abang? Kamu tuh yang mau-mau aja ikut." Ucap Langit membela Arkana.

"HUAAA!" Sontak semua menatap Arjuna yang berlinang air mata. Sejenak, Arkana merasa bersalah melihat pipi gembul Arjuna yang mulai kempes karena tidak bisa memberikannya makanan 4 sehat 5 sempurna.

"Abang, ibu-ibu itu liatin aku terus daritadi." Ujar Arjuna takut dan bersembunyi di balik tubuh Arsa.

Kelimanya menyusul melihat arah yang ditunjuk oleh Arjuna, dan dilihatlah sosok perempuan bergaun hitam dengan payung di tangannya.

Arsa sontak bersembunyi juga dibalik tubuh Arkana disusul oleh saudaranya yang lain. Sebenarnya Arjuna mengambil langkah yang salah dengan bersembunyi dibalik tubuh kakaknya yang penakut itu.

"Wajahnya pucat ya?"

"Abang, kakinya nggak napak.."

"AAAAA HANTUUUUUU!" Langit reflek memanjat pohon, sedangkan yang lain kompak berlari meninggalkan Langit.

"BANG LANGIT!"

"OIYA, LANGIT DIMANA?"

"ABANGGG HUHUUU NGGAK BISA TURUNNN.."

Sekilas dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekilas dulu. Kangen Adinata ber-saudara.
With love, Ila 29032024.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[2] adinata ; enhypen ✓Where stories live. Discover now