𝖍 : lembar 04 ✿

757 110 2
                                    

"Jawaban yang ini, b ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jawaban yang ini, b ya."

"Ya? Oke makasih!" Arkana dengan semangat mencoretkan tintanya di atas lembar jawaban. Namun sedetik setelahnya menyelesaikan aksi menulis jawabannya, "Eh? Ini kan ujian.." Matanya sontak membulat kaget, lalu wajahnya ditolehkan menghadap depan menjadi eye contact dengan makhluk menyeramkan di depannya.

"AAAAAA!" Arkana terjungkir kebelakang, membuat kepalanya terbentur walau tak begitu keras, cukup membuatnya merasakan pening yang tak main-main.

"Arkana! Ada apa kamu teriak di kelas saya?!" Teguran dari guru, menyadarkan lamunan Arkana. Arkana langsung berdiri dan membungkuk, melupakan rasa sakit di kepalanya, lebih malu rasanya. "Maaf, pak. T-tadi ada .. eum .. kecoak? Iya kecoak!" Diakhiri dengan cengengesan Arkana.

Guru di depannya menggeleng sabar, "Kembali ke tempat dudukmu. Jangan membuat keributan, atau kau akan mendapatkan sanksi."

Arkana menghela nafasnya kasar, terpaksa duduk kembali ke bangkunya. Arkana menatap tajam hantu yang tadi pagi bertengger di bahu Bayu, kini malah mengikutinya. "Koreksi jawaban aku lagi, ya!"

"Kusut banget muka lo, kenapa deh?" Dengan latar belakang di kantin, Arkana kebingungan dengan Bayu yang ada didepannya semenjak waktu ulangan selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kusut banget muka lo, kenapa deh?" Dengan latar belakang di kantin, Arkana kebingungan dengan Bayu yang ada didepannya semenjak waktu ulangan selesai.

"Gue remed, Ar. Duh, hp gue kena sita pasti ini!" Bayu mengusap wajahnya kasar. Nafsu makannya hilang, bahkan dengan mie ayam yang termasuk makanan favoritnya.

Arkana kaget. Bayu ranking satu di kelas, kini remed? Apa kata dunia? Namun selayaknya lampu menyala pada otaknya, Arkana mengetahui alasan Bayu bisa mendapatkan nilai dibawah. 'Kunci jawabannya-kan nempel di aku.' Batinnya menghadap ke sosok yang duduk disampingnya dengan senyum menyeramkan.

"Leher lo ga pegel lagi, kan?"

Bayu mengernyit mendengar penuturan Arkana. Baru menyadari sesuatu, Bayu langsung menggerak-gerakkan lehernya. "Eh? Enggak? Kok tumben? Gue belom ke tukang urut padahal!" Katanya masih dengan raut wajah heran.

Arkana terkekeh, tersenyum penuh arti. "Lo percaya gak, sama hantu yang suka sama orang sampe diikutin?" Pertanyaan penuh kecurigaan itu sukses membuat Bayu menegang pucat. "Jangan bilang .."

[2] adinata ; enhypen ✓Where stories live. Discover now