Bab 23.1

528 122 11
                                    

Ketika napas mereka masih tersengal, dengan dada naik turun, Yurui dan Hiro kembali berciuman tanpa memedulikan apa pun. Tiba-tiba sesuatu seperti melintas di depan mobil mereka, dan dengan begitu cepat keadaan berubah dari suasana panas dipenuhi percintaan menjadi sesuatu yang tak terbayangkan.

Mobil mereka dikelilingi oleh orang-orang yang memegang pemukul besi, dan dengan begitu cepat kaca mobil di kedua sisi dan di bagian depan pun pecah. Kacanya berhamburan ke segala arah, di mana Yurui dan Hiro masih berciuman. Mereka dihujani pecahan kaca di mana-mana.

"Ahh!" Yurui berteriak, sedangkan Hiro menarik tubuhnya sambil membungkuk di atasnya untuk melindungi Yurui dari pecahan kaca.

"Apa kau sudah mengirimkan sinyal pada Kyota?" bisik Hiro.

Yurui yang dilindungi di bawah tubuh Hiro pun menjawab, "Sudah."

"Bajingan!" Suara geraman kasar terdengar di luar.

Pintu mobil bagian belakang dibuka paksa di kedua sisi dengan orang-orang berbadan kekar yang mengelilingi mereka. tubuh Hiro ditarik dari atas tubuh Yurui oleh beberapa pria, dilemparkan ke jalan.

"Jalang sialan!" Suara Ren Matsumoto terdengar menggelegar, merangsek ke arah Yurui dengan sebuah pemukul besi di tangannya.

Yurui membulatkan matanya seraya merangkak di kursi mobil. Dia pun segera keluar dan ditahan oleh beberapa bawahan Ren. Sedangkan di sisi lain, Hiro dikepung oleh bawahan Ren yang masing-masing memegang pemukul besi dan katana. Mereka menyerang Hiro, seakan hendak mencabik-cabiknya.

Pada awalnya Hiro bermain sedikit lebih lemah, tapi ketika dia melihat ke arah di mana Yurui sedang ditahan oleh dua pria dan Ren Matsumoto memegang pemukul besi di tangannya, dengan segera ekspresi Hiro berubah. Kemarahan, kebencian yang selama ini memupuk di hationya dan sudah berakar jauh, seolah kembali terbuka dan muncul ke permukaan.

Dengan kedua tangan mengepal dan menonjolkan urat-uratnya, Hiro pun menerima serangan para pria itu, dan dengan gesit dia memukul mereka. Mengambil salah satu tongkat besi, Hiro berkelahi dengan mereka, dengan begitu bengis dan dipenuhi aura membunuh. Tongkat besi mengayun ke arah selusin pria, memercikkan darah di mana-mana bahkan sampai ke wajahnya. Meski dia sangat mahir, tapi masih ada satu luka dari salah satu tongkat besi yang mengenai lengannya.

Hiro merangsek ke arah Yurui, tapi selusin pria lainnya berhamburan menghadang dan menyerangnya. dia bertarung dengan mereka, dengan aura haus darah penuh dendam. Selama beberapa saat perkelahian berlangsung, menyisakan beberapa pria yang masih bertarung dengannya sampai mereka semua tumbang ke aspal.

Di sisi lain Yurui sedang ditahan oleh dua pria dengan Ren berdiri di hadapannya memegang tongkat besi. Ada kegilaan di mata pria itu, yang menatap Yurui seolah dia mangsa yang harus ditumbangkan.

Dengan kemarahan dan kegilaan di matanya, Ren Matsumoto mencekik leher Yurui. "Jika kau bahkan tidak bisa melepaskan anjing penjagamu itu, kenapa kau bersedia menikah denganku?"

Di bawah bayang-bayang lampu jalanan wajah Ren terlihat seperti terdistorsi, dengan mata memerah dan tawa menghina. Dia terlihat lebih bengis dan tidak manusiawi.

"Apa kau berpikir aku bodoh? Kau pikir aku tidak tahu, apa yang kalian rencanakan? Ayahmu pasti yang mengirim kalian untuk menghancurkan klanku, dengan semua tipu muslihatmu."

Yurui mendongak dengan napas tersendat karena cekikan Ren di lehernya semakin kuat. Dia sudah menduga jika Ren akan menyadari tipuannya, tapi dia tak menyangka bahwa pria itu akan membunuhnya.

"Karena kalian berdua sangat ingin mati, aku akan mengabulkannya. Jika kalian mati, aku hanya perlu menyabotase kematian kalian sebagai kecelakaan dan mayat kalian hangus terbakar."

Tutoring the Princess Yakuza (Tersedia di Google Play & KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang