Bab 11.1

793 141 1
                                    


Akhirnya Hiro membenarkan kembali pakaian Yurui, lalu mengantongi remot kecil di tangannya. Dia memegang kedua pinggul Yurui, hendak membantunya bangun, tapi pintu bilik mereka ditendang dari luar hingga slot kuncinya rusak dan pintu terbuka.

Dengan Yurui duduk di pangkuan Hiro yang sedang duduk di atas kloset, pakaian mereka masih rapi dan seakan tidak terjadi apa pun. Keduanya tidak terkejut dan nampak tenang, menatap pria yang baru saja menendang pintu mereka.

Yurui sendiri menatap pria itu sambil mengerjapkan matanya dengan polos, membuat pria itu mengumpat sambil menerjang ke dalam hendak menyerang mereka.

Dengan gerakan tak terduga, Hiro mengubah posisinya hingga kini Yurui yang duduk di kloset, dan dia sudah ada di depan Yurui. Hiro menerima serangan pria itu, menangkap tangannya, lalu menendang dadanya dengan sangat keras. Tubuh pria itu terlempar

dari dalam bilik, membentur dinding.

"Kuso!" umpat pria itu seraya bangun sambil memegang dada. Kekuatan tendangan Hiro tidaklah main-main, karena itu seperti mematahkan tulang rusuknya.

Hiro membantu Yurui bangun, kemudian berjalan ke pintu. Ekspresi wajah Hiro begitu tenang, tanpa adanya riak apa pun. Dia bersandar di kusen pintu toilet sambil bersedekap untuk menatap pria asing yang sedang berdiri di tengah ruangan sambil tertawa.

"Aku pikir, aku bisa melihat tubuh telanjang putri Yuu Akuma sedang kau setubuhi, hahaha!" kata pria itu dengan perkataan yang kasar dan vulgar.

"Kau tahu, konsekuensi mengacaukan urusan orang lain?" tanya Hiro.

Pria itu berwajah Jepang dengan tato yang menyembul di tangan dan lehernya. Pakaiannya nampak kasual, seperti seorang turis tapi juga seperti anggota yakuza. Kemudian sebuah tawa keluar dari mulutnya, diakhiri dengan decihan kasar.

"Mengacaukan urusanmu? Pria sepertimu, yang hanya mengandalkan chin-chin-mu untuk menyetubuhi wanita di sana-sini, bermimpi ingin menjadi pemimpin organisasi? Levelmu jauh di bawah Shota-wakai!"

Hiro masih menatap pria itu dengan wajah tenang, kemudian mengubah posisinya dengan kedua tangan di saku celana. Dia menyeringai dengan penuh misteri.

Yurui meringis pelan mendengar pria gangster itu berbicara dengan sangat kasar padanya dan Hiro. Dia pikir, meski Ayahnya dan seluruh keluarganya adalah organisasi yakuza, tapi mereka masih memiliki etika. Ayahnya bahkan tidak berbicara sekasar dan sevulgar ini.

Dia yang masih di dalam bilik pun mengintip di belakang tubuh Hiro, menatap pria di depan mereka. Kerutan di dahi Yurui tercetak karena tak mengenal pria itu. Dia menatap Hiro yang bersikap tenang, lalu menatap pria berwajah garang dengan tato yang menyembul di tangan dan lehernya.

Satu hal yang Yurui tahu, pria ini anggota organisasi yakuza!

"Putri Yuu Akuma, putri Yuu Akuma ..., kalian selalu memanggilku begitu. Aku punya nama!" gerutu Yurui.

Hiro mengeluarkan satu tangan dari saku, kemudian menekan kepala Yurui agar kembali masuk ke bilik, membuat Yurui merengut. Hiro jelas memperlakukannya seperti anak kecil, padahal beberapa saat lalu pria ini baru saja mengacaukan dirinya.

Pria di hadapan mereka kini berubah lebih serius dan menampakkan wajah yang dipenuhi oleh keinginan membunuh. "Di mana Kenji? Kau membunuhnya? Aku tidak bisa menemukannya di kapal dan di mana pun."

Hiro menatapnya sejenak, kemudian menampakkan wajah berpikir yang sangat palsu. Dia ingat, pria ini adalah rekan Kenji, pria yang dia lemparkan ke laut. "Ah, di mana ya? Apa aku bertemu dengannya?"

Pria itu sangat marah. "Dia menghubungiku akan menemuimu, dan tidak kembali sampai saat ini. Apa kau membunuh rekanku dan melemparkannya ke laut?"

Yurui di belakang Hiro bergidik sambil berkomentar, "Uh, sungguh kejam, tapi aku suka."

Tutoring the Princess Yakuza (Tersedia di Google Play & KARYAKARSA)Where stories live. Discover now