Bab 15

754 132 1
                                    


Yurui kambeeeeekkk....


🌸🌸🌸


VVIP Club memiliki desain interior yang tentu saja mewah, dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Dengan meja-meja yang harus dipesan terlebih dahulu oleh orang-orang yang menjadi anggota tetap. Tersedia juga VIP dan private lounge bagi mereka yang tidak ingin berbaur di lantai utama. Bahkan lantai dansanya pun terlihat jauh lebih mewah daripada club biasa, dengan para pelayan wanita yang cantik-cantik dan pelayan pria yang tampan. Semua pelayan seolah dipilih, hanya orang-orang berwajah menarik dan bertubuh bagus.

Dari berbagai kalangan––dari pengusaha sampai selebritis seolah berkumpul di tempat itu. Lantai dansa dipenuhi oleh para anak muda berdarah panas, yang menyukai musik mengentak-hentak sampai menggila.

Yurui sendiri berdiri memandang seluruh penjuru tempat dengan mata mengerjap beberapa kali. Di hadapannya ada beberapa pelayan yang hilir mudik, begitu sibuk mengantarkan minuman. Sedangkan di belakangnya ada Hiro, yang berdiri dengan kedua tangan di saku celana.

"Aku tidak pernah datang ke VVIP club," Kata Yurui. "Bahkan untuk datang ke club biasa pun tidak diizinkan Ayahku."

"Bagaimana dengan sekarang?" tanya Hiro di belakangnya.

Yurui memutar tubuhnya, memandang Hiro dengan senyum lebar. "Aku ingin menari."

Tanpa diduga dia melepaskan coat yang membungkus tubuhnya, kemudian berlari ke arah lantai dansa, sambil mendengarkan musik yang mengentak-entak. Di bawah lampu club, dia terlihat jauh lebih seksi dengan cheongsam hitam seksi dan ketat yang membungkus tubuhnya.

Musik mengentak, membuat Yurui menggerakkan pinggulnya. Dia menari di tengah orang-orang sambil memandang Hiro di kejauhan. Para pria di sekitarnya mulai memusatkan perhatian pada Yurui, memandangnya dengan tertarik dan mengintai. Satu persatu, mendekati Yurui.

Salah satu pria menyentuh pinggulnya, dan Yurui tertawa sambil menggoyangkan pinggul serta tubuhnya. Tiba-tiba tangan pria itu terhempas bersama dengan tubuhnya. Karena musik yang keras dan suasana begitu ramai, tidak ada yang menyadari pria itu terjungkal.

Tangan Yurui ditarik ke samping, membuatnya hampir terjatuh di atas stiletto-nya. Dia berpegangan pada dada seseorang yang berdiri di hadapannya sambil mencengkeram pinggulnya.

"Kau benar-benar sangat nakal," bisikan dalam Hiro segera masuk ke telinga Yurui.

Yurui tersenyum, dia berbalik membelakangi Hiro kemudian menggesekkan bokongnya pada tubuh Hiro, menarik tangan pria itu agar memegang pinggulnya. Hentakan musik seolah seirama dengan tarian Yurui yang agak kacau dan tidak beraturan.

Dengan kedua tangan ke belakang, mengait di leher Hiro, Yurui semakin menggoyangkan pinggulnya pada tubuh Hiro hingga menimbulkan gesekan yang sensual. Sedangkan tangan Hiro memegang pinggulnya, membiarkan Yurui menari dengan sensual di hadapannya.

Hiro menatap pada setiap pria yang menatap Yurui––seolah hendak mematahkan leher mereka satu persatu. Dia menarik tubuh Yurui, kemudian memakaikan kembali coat-nya, menutupi tubuhnya dan membawanya pergi dari lantai dansa.

Melewati orang-orang, Hiro membawa Yurui ke bagian pintu keluar. Dia menyentuh pipi Yurui dengan lembut. "Kau benar-benar ingin dihukum," geram Hiro.

Yurui memandang Hiro sambil menggigit bibirnya. "I can't wait your punishment."

Hiro terkekeh dalam sambil menggeram, kemudian menarik tangan Yurui meninggalkan club. Keduanya berjalan di lorong sepi, sambil bergenggaman tangan, sampai mereka tiba di lift. Hiro menekan tombol ke lantai dua puluh.

Tutoring the Princess Yakuza (Tersedia di Google Play & KARYAKARSA)Where stories live. Discover now