special chapter

974 131 22
                                    

Jihoon berjalan takut takut ke dalam rumahnya yg gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jihoon berjalan takut takut ke dalam rumahnya yg gelap. Tidak ada satu cahaya pun yg menerangi langkahnya selain pencahayaan dari ponsel yg ia nyalakan.

Jihoon baru saja pulang sekolah dan saat masuk pulang ke rumah, telihat sangat sepi dan gelap.

"Ayah, ibu. . Junkyu. .

Jihoon menghentikan langkahnya. Kepalanya kembali melirik ke sekelilingnya yg masih gelap.

"Junkyu, dobby, kalian dimana?"


DOR!


"Happy birthday to you, happy birthday to you~

Happy birthday kak jihoon. .

Happy birthday to you~"

Doyoung bertepuk tangan senang setelah berhasil menyelesaikan nyanyiannya. Ia kemudian melirik pada junkyu yg sedang memegang sebuah kue didepan jihoon yg nampaknya masih terkejut.

"Tiup lilinnya ji." Ucap junkyu seraya mendekatkan kue itu pada jihoon.

Jihoon sendiri ia masih mencerna dengan apa yg terjadi. Senyumannya mulai terangkat setelah melihat kedatangan ayah dan ibunya yg sedang memegang balon.

"Cepet tiup lilinnya kak jii!"

Jihoon menganggukan kepalanya lalu dengan cepat meniup lilin itu. Doyoung kembali bertepuk tangan senang lalu memeluk jihoon.

"Selamat ulang tahun kak jihoon." Ujarnya yg sontak membuat semuanya terkekeh gemas karena doyoung.

"Iyaa, makasih ya dobby." Jawab jihoon seraya mengusap rambut doyoung sayang.

"Selamat ulang tahun kakak. Do'a yg terbaik dari ayah sama ibu buat kakak. Dna semoga di tahun ini kamu bisa lebih bahagia ya sayang." Tutur sang ibu yg kini ikut memeluk jihoon dari samping.

"Makasih ibu. Jihoon bersyukur banget di ulang tahun yg sekarang, jihoon masih bisa kumpul kumpul sama ibu, ayah, junkyu, sama dobby juga."

Jinhwan tersenyum hangat melihat sang istri dan juga anak anaknya. Ia kemudikan mengalihkan pandangannya pada junkyu yg masih memegang kue.

"Sini kue nya ayah pegang. Kamu ikut pelukan sama ibu, biar kayak teletubbies."

Junkyu tentunya langsung menyerahkan kue nya pada sang ayah dan dengan senyum lebar, ia ikut serta memeluk jihoon.

"Happy birthday bro. Semoga aku bisa lebih tinggi dari kamu." Junkyu berucap asal sambil memukul bahu jihoon pelan.

Ucapan junkyu membuat semua orang tertawa, Merasa lucu dengan tingkahnya.

"Gabisa, aku kan yang lahir duluan. Jadi aku lebih tinggi dari kamu sama dobby." Balas jihoon tidak mau kalah.

Junkyu sontak merenggut kesal. "Ibu liat. Jihoonnya gamau ngalah sama adeknya!" Ujarnya mengadu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Smile Behind The Sadness [END]Where stories live. Discover now