ch. 39

1.1K 151 42
                                    

Tak terhitung berapa jam yg jihoon habiskan untuk melamun didekat makam junkyu setelah terjadinya kejadian saat ia mencekik doyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terhitung berapa jam yg jihoon habiskan untuk melamun didekat makam junkyu setelah terjadinya kejadian saat ia mencekik doyoung.

Bahkan air hujan yg sudah turun dari tiga puluh menit yg lalu tidak membuat jihoon pergi dari sana.

Bahkan sudah beberapa kali penjaga makam menghampirinya dan menyuruhnya untuk pergi meneduh, tetapi jihoon tidak merespon dan hanya terdiam sambil menatap kosong pada makam junkyu.

Duar!

Duar!

Suara gemuruh petir kembali terdengar nyaring. Dan jihoon masih tidak menunjukan tanda tanda ketakutan atau akan beranjak dari sana.

"Lo jahat kyu. Lo jahat ninggalin gue sendirian. Udah gue bilang jangan pergi tinggalin gue. Disini gue ga punya siapa siapa lagi. ." Jihoon menundukkan kepalanya. Ia tak kuasa lagi untuk menahan isakannya.

"Gue gatau harus gimana sekarang. Hidup di dunia udah ga berarti buat gue. Lo tau kan kyu, kalau gue masih bisa bertahan itu karena ada lo yang selalu ada di sisi gue. Tapi sekarang gimana? Lo udah pergi kyu. Gue ga punya semangat hidup lagi."

"Kamu salah jihoon. Disini masih ada orang yang bisa kasih kamu semangat. Salah satunya saya."

Jihoon mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yg datang menghampirinya.

Meskipun matanya sedikit buram karena terkena air hujan, tetapi berkat jeongwoo yg sedang memegang payung, jihoon bisa melihat jeongwoo yg sedang tersenyum padanya.

Jeongwoo kemudian berjongkok masih dengan memegang payung yg kini ia dekatkan pada jihoon agar tubuh keduanya tidak terlalu basah oleh hujan.

"Jangan putus asa seperti ini ji. Junkyu pasti ga mau lihat kakaknya yang terus nangis dan putus semangat buat ngejalanin hidupnya." Ujar jeongwoo sesekali melirik pada jihoon yg kembali menunduk.

Jeongwoo menghela nafasnya. Sejujurnya ia masih merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan junkyu dan berakhir jeongwoo harus kembali kehilangan pasiennya.

"Maaf jihoon. Maaf karena saya gagal menyelamatkan nyawa junkyu."

Jihoon hanya terdiam, tidak menjawab ucapan sang dokter.

Jihoon sendiri bingung harus menjawab seperti apa. Karena memang ini bukan sepenuhnya salah jeongwoo.

Jihoon masih ingat jika junkyu meninggal itu karena di bunuh oleh seseorang.

"Dokter, di ruangan junkyu ada cctv kan?" Tanya jihoon setelah kembali mengingat dengan kejadian pada tempo hari.

Jeongwoo tidak menjawab pertanyaan jihoon, melainkan ia langsung merogoh saku celananya dan memberikan flashdisk pada jihoon.

"Kamu bisa melihatnya sendiri jihoon."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A Smile Behind The Sadness [END]Where stories live. Discover now